Daging ayam ras penyumbang terbesar
A
A
A
Sindonews.com - Daging ayam ras memberikan dorongan cukup besar dalam inflasi di Sumatera Utara (Sumut) pada Januari 2012. Hal itu berdasarkan pantau Indeks Harga Konsumen (IHK) di sejumlah kota besar, yakni Medan, Pematangsiantar, Padangsidempuan, dan Sibolga.
Di Pematangsiantar, daging ayam ras merupakan komoditas utama penyumbang inflasi, sebesar 0,52%. Lalu di Medan, andil daging ayam ras menduduki peringkat kedua sebesar 0,41 persen. Begitu juga di Padangsidempuan, daging ayam ras menyumbang 0,10 persen inflasi.
“Walau tidak utama, namun daging ayam ras memberikan andil yang cukup besar menyumbang inflasi di Sibolga, sebesar 0,18 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Suharno dalam paparan di Kantor BPS, Rabu 2 Februari 2012.
Dia menjelaskan, selain daging ayam ras, beberapa komoditas lain juga menyumbang inflasi di Sumut, adalah tongkol, angkutan udara, dencis, kembung/gembung, kacang panjang, beras, nasi, tomat buah, teri, angkutan antarkota, bahan bakar rumah tangga, aso-aso, kangkung, gulai, daun singkong, minyak goreng, obat dengan resep, dan tukang bukan mandor.
Pada Januari 2012, kata Suharno, Pematangsiantar merupakan penyumbang inflasi terbesar, sebesar 2,85 persen. Inflasi Pematangsiantar ini merupakan inflasi kedua tertinggi di Indonesia, di bawah Banjarmasin sebesar 2,92 persen.
“Inflasi di Medan sebesar 1,62 persen, Sibolga sebesar 2,53 persen, dan Padangsidimpuan sebesar 0,70 persen. Dengan demikian, Sumut mengalami inflasi sebesar 1,74 persen,” tuturnya.
Dia memprediksi, inflasi awal tahun memang selalu cukup tinggi. Namun Suharno yakin, pada bulan-bulan selanjutnya inflasi Sumut akan normal kembali.
Pola inflasi kota IHK Sumut ini, sambungnya, sama dengan nasional. Sumbangan dari setiap sub-kelompok pengeluaran ini, juga mirip. “Bedanya, jika nasional penyebab inflasi utama disumbang harga beras, di Sumut lebih banyak disumbang daging ayam ras,” ucap dia.
Suharno menambahkan, dengan inflasi pada Januari 2012 ini, secara year on year (yoy), laju inflasi kota Medan sebesar 3,29 persen, Pematangsiantar sebesar 4,68 persen, Sibolga sebesar 3,58 persen, dan Padangsidimpuan sebesar 2,93 persen.
“Sehingga secara year on year, laju inflasi Sumatera Utara sebesar 3,43 persen,” kata Suharno.
Pengamat Ekonomi dari Universitas HKBP Nomensen Parulian Simanjuntak mengatakan biasanya harga daging ayam ras ini naik saat menjelang tahun baru. Dalam suasana Tahun Baru ini, banyak masyarakat yang mengadakan acara dengan menghidangkan ayam atau pesta. “Mungkin efek tahun baru,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) Jhon Tafbu Ritonga. Dia mengatakan sepertinya inflasi disebabkan January Effect. Jhon Tafbu yakin, pada bulan Februari inflasi akan stabil, walau tidak ada jaminan lebih rendah dari nasional.
“Karena itu, Sumut perlu serius mengendalikan inflasi, tapi tidak perlu sampai kebakaran jenggot. Untuk tahun ini, saya prediksi inflasi bisa 6 persen atau sedikit di atas nasional,” tandasnya. (bro)
()