74% transaksi hulu migas lewat bank nasional
A
A
A
Sindonews.com – Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) melaporkan transaksi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang melalui perbankan nasional mencapai USD15 miliar. Transaksi tersebut terhitung mulai April 2009 hingga Desember 2011.
“Dari total USD15 miliar transaksi melalui Bank Mandiri mencapai USD11,05 atau 74 persen dari total transaksi hulu migas melalui perbankan nasional," ujar Kepala BP Migas R. Priyono yang ditemui dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Kamis (2/2/2012).
Dirinya mengatakan ini adalah upaya untuk meningkatkan peran industri migas dalam mendorong perekonomian nasional. Oleh sebab itu, BP Migas di 2008 mengeluarkan surat edaran yang memerintahkan KKKS untuk melakukan transaksinya melalui perbankan nasional.
"Langkah ini terbukti mampu menjaga likuiditas valuta asing (dolar) perbankan nasional di tengah krisis global saat itu. Sampai saat ini peran perbankan nasional dalam industri hulu migas semakin meningkat," tegasnya.
Selain untuk transaksi, lanjut dia industri hulu migas sejak tiga tahun terakhir ini menyimpan dana Abandonment dan Site Restoration (ASR) di bank BUMN, yaitu BNI, Bank Mandiri, dan BRI. “Sampai kuartal ketiga 2011, angkanya sudah mencapai USD217 juta,” ungkap Priyono.
Bahkan tambah Priyono BNI sudah dipercaya untuk menjadi trustee paying agent untuk penjualan LNG dari Blok Mahakam. "Untuk terus menjamin keterlibatan perbankan nasional dalam pembiayaan proyek-proyek hulu migas, kami juga menyusun peraturan pengadaan barang dan jasa yang akan memperhitungkan tambahan Tingkat Komponen Dalam Negri (TKDN) hingga 10 persen bagi Kontraktor KKS yang menggunakan kredit dari Bank BUMN," pungkasnya.
“Dari total USD15 miliar transaksi melalui Bank Mandiri mencapai USD11,05 atau 74 persen dari total transaksi hulu migas melalui perbankan nasional," ujar Kepala BP Migas R. Priyono yang ditemui dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Kamis (2/2/2012).
Dirinya mengatakan ini adalah upaya untuk meningkatkan peran industri migas dalam mendorong perekonomian nasional. Oleh sebab itu, BP Migas di 2008 mengeluarkan surat edaran yang memerintahkan KKKS untuk melakukan transaksinya melalui perbankan nasional.
"Langkah ini terbukti mampu menjaga likuiditas valuta asing (dolar) perbankan nasional di tengah krisis global saat itu. Sampai saat ini peran perbankan nasional dalam industri hulu migas semakin meningkat," tegasnya.
Selain untuk transaksi, lanjut dia industri hulu migas sejak tiga tahun terakhir ini menyimpan dana Abandonment dan Site Restoration (ASR) di bank BUMN, yaitu BNI, Bank Mandiri, dan BRI. “Sampai kuartal ketiga 2011, angkanya sudah mencapai USD217 juta,” ungkap Priyono.
Bahkan tambah Priyono BNI sudah dipercaya untuk menjadi trustee paying agent untuk penjualan LNG dari Blok Mahakam. "Untuk terus menjamin keterlibatan perbankan nasional dalam pembiayaan proyek-proyek hulu migas, kami juga menyusun peraturan pengadaan barang dan jasa yang akan memperhitungkan tambahan Tingkat Komponen Dalam Negri (TKDN) hingga 10 persen bagi Kontraktor KKS yang menggunakan kredit dari Bank BUMN," pungkasnya.
()