Facebook terus bidik pasar di Benua Kuning

Jum'at, 03 Februari 2012 - 09:53 WIB
Facebook terus bidik...
Facebook terus bidik pasar di Benua Kuning
A A A
Sindonews.com - Saat ini pengguna Facebook terbesar memang masih di dominasi Amerika Serikat (AS) dengan presentase mencapai 22,7 persen. Namun, menyadari pertumbuhan ekonomi yang pesat di kawasan Asia, situs jejaring sosial terbesar di jagad raya itu mengarahkan amunisi untuk membidik pasar di Benua Kuning.

Di antara negara-nagara Asia yang menjadi perhatian Facebook adalah India, Jepang dan Korea Selatan. China untuk sementara dikesampingkan karena di negara itu Facebook dihadang aturan sensor internet yang menyebabkan penetrasi aksesnya mendekati nol.

Dalam prospektus penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) Facebook yang diajukan Rabu 1 Februari 2012 lalu, disebutkan bahwa situs jejaring sosial tersebut menginginkan pertumbuhan di India, Jepang dan Korea Selatan dengan pemasaran berkelanjutan.

Langkah tersebut akan dibarengi dengan upaya meningkatkan jumlah pengguna serta meningkatkan produk termasuk aplikasi mobile untuk membuat Facebook lebih mudah diakses.

Menurut Wall Street Journal, tingkat penetrasi Facebook di India mencapai 20 persen sampai 30 persen, lebih baik dari Jepang,Rusia dan Korea Selatan yang rata-rata hanya 15 persen. Kendati demikian, presentase tersebut jauh lebih sedikit dibanding AS dan Inggris yang mencapai 60 persen. Facebook menyatakan, ada lebih dari dua miliar pengguna internet global dan perusahaan bertujuan untuk menghubungkan semua pengguna tersebut.

“Kami berharap pertumbuhan pengguna internet aktif (monthly active user/MAU) akan mendapat keuntungan dari peningkatan pengguna internet di seluruh dunia, khususnya sebagai akibat dari naiknya penetrasi broadband dan penggunaan perangkat mobile di pasar berkembang,” imbuh Facebook.

Namun, di Asia, Facebook harus bersiap-siap menghadapi persaingan dari situs jejaring lokal yang mencoba menarik perhatian pengguna komputer. Sebut saja situs Cyworld di Korea, Mixi di Jepang, Google Inc’s Okrut di India dan Vkontakte di Rusia. Kendati demikian, melihat munculnya situs situs jejaring sosial lokal tersebut Facebook tetap percaya diri.

Begitupun dengan kebijakan sensor di China. “Kami akan terus mengevaluasi untuk memasuki China,” ungkap Facebook. Perusahaan tersebut menambahkan, pasar internet memiliki kompleksitas hukum dan peraturan yang substansial sehingga akan ada saja yang menghalangi Facebook masuk ke pasar China sampai saat ini. Akan tetapi, andai kata Facebook berhasil masuk ke China, mereka harus bersaing dengan pemain lokal yang kuat di China seperti situs jejaring sosial Renren Inc dan Sina Corp yang menjalankan layanan microblogging seperti Twitter yang disebut Weibo. Saat ini, saham kedua perusahaan terus menguat.

Saham Sina naik 5,2 persen menjadi USD73,89 pada Rabu (1/2),sementara Renren melonjak 9,7 persen menjadi USD5,01 pada penutupan kemarin. Kondisi ini diperkirakan mendorong Facebook berambisi meningkatkan nilai IPO lebih dari USD5 miliar.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7046 seconds (0.1#10.140)