Kemenperin tindaklanjuti minat investor asing
A
A
A
Sindonews.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Kerja Sama Industri Internasional menargetkan mampu menindaklanjuti sejumlah rencana investasi asing yang telah tercatat di sektor industri nasional.
Hingga 2014 tercatat ada sekitar 64 rencana investasi asing yang masih terus dijajaki. “Tahun ini harus ada empat minat investasi yang dipastikan resmi. Ini bukan target yang mudah, karena itu kita perkuat kerja sama dan memacu jejaringkerjainternasional,” ujar Dirjen Kerja Sama Industri Internasional Kemenperin Agus Tjahjana di Jakarta akhir pekan lalu.
Agus menjelaskan, minat investasi tersebut biasanya disampaikan melalui surat. Pernyataan minat itu, awalnya muncul setelah pemerintah menggelar kegiatan kerja sama dengan negara lain.Kemudian, minat itu disampaikan lewat surat dengan menyasar industri tertentu.
Kendati berupaya keras merealisasikan minat investasi yang masuk, Agus menuturkan, pihaknya terus mengawasi serta mengkaji dampak globalisasi dan kerja sama internasional terhadap sektor industri nasional, termasuk pengembangan sistem peringatan dini (early warning system) dalam rangka memonitor implementasi kesepakatan perdagangan bebas (free trade agreement/FTA).
“Intinya, posisi dan kinerja industri nasional kita kaji sebelum dan sesudah kesepakatan diimplementasikan,”paparnya. Terpisah, Wakil Ketua Umum I Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar mengatakan, tingkat okupasi kawasan industri di Jawa hampir mencapai 100 persen. Namun, untuk mendukung masuknya investasi baru, masih ada sejumlah lahan cadangan yang siap untuk digarap.
“Misalnya, di Karawang. Begitu minat-minat investasi masuk dan direalisasikan, pengembang kawasan tinggal membangun.Ketersediaan air juga masih mencukupi dari Jati Luhur. Saat ini memang masih terkonsentrasi di Jawa. Tapi, begitu proyek-proyek infrastruktur MP3EI jalan, pasti akan menyebar ke luar Jawa,”kata Sanny.
Hingga 2014 tercatat ada sekitar 64 rencana investasi asing yang masih terus dijajaki. “Tahun ini harus ada empat minat investasi yang dipastikan resmi. Ini bukan target yang mudah, karena itu kita perkuat kerja sama dan memacu jejaringkerjainternasional,” ujar Dirjen Kerja Sama Industri Internasional Kemenperin Agus Tjahjana di Jakarta akhir pekan lalu.
Agus menjelaskan, minat investasi tersebut biasanya disampaikan melalui surat. Pernyataan minat itu, awalnya muncul setelah pemerintah menggelar kegiatan kerja sama dengan negara lain.Kemudian, minat itu disampaikan lewat surat dengan menyasar industri tertentu.
Kendati berupaya keras merealisasikan minat investasi yang masuk, Agus menuturkan, pihaknya terus mengawasi serta mengkaji dampak globalisasi dan kerja sama internasional terhadap sektor industri nasional, termasuk pengembangan sistem peringatan dini (early warning system) dalam rangka memonitor implementasi kesepakatan perdagangan bebas (free trade agreement/FTA).
“Intinya, posisi dan kinerja industri nasional kita kaji sebelum dan sesudah kesepakatan diimplementasikan,”paparnya. Terpisah, Wakil Ketua Umum I Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar mengatakan, tingkat okupasi kawasan industri di Jawa hampir mencapai 100 persen. Namun, untuk mendukung masuknya investasi baru, masih ada sejumlah lahan cadangan yang siap untuk digarap.
“Misalnya, di Karawang. Begitu minat-minat investasi masuk dan direalisasikan, pengembang kawasan tinggal membangun.Ketersediaan air juga masih mencukupi dari Jati Luhur. Saat ini memang masih terkonsentrasi di Jawa. Tapi, begitu proyek-proyek infrastruktur MP3EI jalan, pasti akan menyebar ke luar Jawa,”kata Sanny.
()