Tipe karyawan seperti apakah Anda?

Selasa, 07 Februari 2012 - 09:20 WIB
Tipe karyawan seperti apakah Anda?
Tipe karyawan seperti apakah Anda?
A A A
Sindonews.com - Beberapa pekan lalu, ketika saya mendapat kesempatan untuk memberikan training kepada karyawan sebuah perusahaan ritel, saya mengangkat sebuah kisah klasik sebagai ilustrasi.

Kurang lebih ceritanya demikian: Suatu ketika, tampak tiga orang tukang bangunan yang sedang bekerja keras membangun suatu bangunan. Kemudian, seorang pria muda melintasi area pekerjaan bangunan tersebut dan berinisiatif untuk menghampiri ketiga tukang bangunan itu. Dengan melihat raut wajah ketiga tukang batu yang berbeda- beda, pria muda ini penasaran dan ingin menanyakan satu hal kepada mereka.

Tukang pertama, yang berada di paling ujung ditanya, “Apa yang sedang Anda kerjakan, dan bagaimana perasaan Anda melakukan kerja ini?” Dia menjawab, “Saya sedang menata batu-batu ini menjadi sebuah tembok. Malas juga sebenarnya melakukan kerja ini. Jenuh saya melakukan ini. Saya terpaksa melakukan ini. Saya melakukan ini semua demi uang saja, tidak ada yang lain.

”Tukang kedua, yang berada di sebelahnya juga ditanya pertanyaan yang sama, dan dia menjawab dengan bersungut-sungut, “Saya melakukan suatu pekerjaan ini seharian penuh, hanya dibayar Rp30.000. Dengan tugas seberat ini dan kami harus melakukannya sepanjang hari, seharusnya kami di bayar dua kali lipat. Kami merasa hanya sebagai sapi perah, dipaksa bekerja keras, dan nantinya mereka yang mendapatkan hasil paling banyak. Sangat tidak adil.”

Tukang ketiga, ketika diberi pertanyaan yang sama menjawab, “Saya sedang menjadi bagian dari suatu sejarah, di mana setiap detail dari bangunan ini akan saya sentuh sehingga menjadi sempurna”. Akhirnya, pria muda tadi baru menyadari mengapa raut wajah ketiga tukang batu tersebut sangat berbeda ketika bekerja, karena ketiga orang tersebut memiliki cara berpikir yang berbeda dari pekerjaannya.

Bosan dan Mengeluh


Banyak karyawan terkadang berada dalam kategori ini, sama seperti analogi tukang bangunan yang pertama. Merasa bosan dan terus menerus mengeluh mengenai pekerjaannya, dan seolah-olah tidak mensyukuri dan memaknai pekerjaan yang dimiliki.

Kurang Puas


Tipe yang kedua, orientasinya sedikit berbeda yakni melihat dari seberapa kompensasi yang ia dapatkan.Segala sesuatunya diukur dari kaca mata finansial, dan berusaha membandingbandingkan dengan orang lain. Ada tipe karyawan yang merasa gaji yang diterima kurang. Alhasil, apa yang mereka kerjakan tidak sepenuh hati karena merasa bayarannya kurang, sama persis dengan analogi tukang bangunan yang kedua.

Cara Berpikir yang Berbeda


Tipe yang ketiga merupakan tipe yang cukup langka. Tipe ini paham bahwa terkadang dalam sebuah pekerjaan adakalanya seseorang merasa lelah. Yang menarik dari tipe ini adalah mereka memiliki cara pandang yang berbeda.

Tidak sekadar uang saja yang ada di benak mereka (meskipun mereka tahu uang juga cukup penting untuk kelangsungan hidup mereka), melainkan mereka meletakkan sebuah arti dalam pekerjaannya. Mereka bekerja karena ada sebuah kebanggaan, semangat menjalaninya, bersyukur, dan melakukan sepanjang hari tidak hanya untuk dirinya tapi juga keluarga. Inilah potret di dunia kerja, ketiga tipe karyawan tersebut ada di sekitar kita.

Menjadi refleksi bagi kita semua, jika kita ingin dipekerjakan, jika kita ingin dipromosikan, jika kita ingin menjadi seorang bintang di tempat kerja,maka jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Cara berpikir dan cara bersikap seperti apa yang akan kita pilih dan pelihara di lingkungan kerja.

MUK KUANG Professional Trainer, Pembicara Penulis–Messages of Hope, Amazing Life, Think and Act Like A Winner
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4746 seconds (0.1#10.140)