Kelayakan investor Bank Mutiara dipertanyakan

Selasa, 07 Februari 2012 - 13:52 WIB
Kelayakan investor Bank Mutiara dipertanyakan
Kelayakan investor Bank Mutiara dipertanyakan
A A A
Sindonews.com - Sebuah perusahaan asal Singapura, Yawadwipa Companies yang mengaku tertarik membeli 99 persen saham Bank Mutiara dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Meski begitu, perusahaan tersebut masih kurang jelas keberadaannya dan masih dipertanyakan kelayakannya.

"Nanti bisa dilihat latar belakangnya. Meski perusahaan baru yang belum terkenal, akan dilihat sampai ultimate stakeholder, siapa pengendalinya," ungkap Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono usai Pembukaan BNI International Seminar Workshop, di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (7/2/2012).

Terkait dengan latar belakang perusahaan tersebut yang belum diketahui, Sigit mengungkapkan tidak boleh ada prasangka buruk terhadap investor tersebut.

Menurutnya, adalah tugas Bank Indonesia (BI) untuk menguji kelayakan dari investor tersebut. "Nanti calonnya juga akan di fit and proper test oleh BI. Nanti ketahuan, apakah dia mau bangun dan kembangkan bank di Indonesia," tambah Sigit.

Sigit juga menambahkan bahwa guna menghindari risiko politik terhadap pembeli eks Bank Century, investornya harus tidak bermasalah dan jelas. "Ada tingkat risiko politis. Pengalaman kita, orang beli Bank Niaga, BCA tidak ada risiko. Ini kan bisnis, politik hanya ekses. Selama pembeli benar dan jelas, transparan dan dilindungi hukum," imbuhnya.

Menurutnya, akuisisi adalah murni masalah bisnis. Mekanismenya pun pastinya akan menguntungkan pemerintah.

"Perbanas tidak terlalu persoalkan. Kita netral sifatnya, tidak punya kewenangan atur dan paksa. Kita hanya imbau rekomendasikan. Ini pertimbangan bisnis belaka, komersial saja. Penawar tertinggi akan dapat," tukas dia.

Intinya, Sigit berharap peminat eks Bank Century ini bukan hanya investor yang mencari keuntungan semata. "Jangan sampai kayak Bank Century," tegas dia.

Diberitakan sebelumnya, Yawadwipa Companies, perusahaan asal Singapura, mengaku telah menyampaikan minat secara resmi kepada penasihat keuangan PT Bank Mutiara Tbk untuk mengakuisisi bank tersebut dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Bahkan perusahaan yang pernah sukses mengakuisisi Bank BCA pada 2002 lalu menyatakan berani menawarkan Rp6,7 triliun sesuai yang ditawarkan LPS dan membeli 99 persen saham Bank Mutiara. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9674 seconds (0.1#10.140)