Manajemen dirombak, saham Bumi tertekan
A
A
A
Sindonews.com – Rencana perombakan direksi di Bumi Plc yang akan dilakukan oleh PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan PT Borneo Lumbung Energy Tbk (BORN), sebagai pemilik mayoritas berpengaruh buruk terhadap saham Bumi Plc dan anak-anak usahanya, terutama PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Rencana penggusuran Nathaniel Rothschild, pendiri Vallar, dinilai akan memberi pengaruh buruk bagi kinerja Bumi Plc. Imbasnya, saham BUMI tercatat mengalami penurunan 50 poin (1,98 persen) ke posisi 2.475 dari 2.550. Saham BUMI bahkan sempat mengalami koreksi hingga 5,8 persen ke posisi 2.400, pada perdagangan kemarin.
Sementara, saham Bumi Plc hingga sore kemarin turun sebanyak 6,5 poin (0,818 persen) ke posisi 788,5 Gbp (great britain poundsterling) dari posisi sebelumnya 797 Gbp di perdagangan bursa London (London Stock Exchange/ LSE).
”Ada kekhawatiran dari investor asing terhadap akses mereka seiring dengan rencana keluarnya Rothschild. Karena, Rothschild adalah pendiri Vallar yang sekarang berubah menjadi Bumi Plc,” ujar Kepala Riset PT Universal Broker Satrio Utomo di Jakarta kemarin.
Selain saham Bumi Plc dan BUMI yang mengalami penurunan, saham PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) yang merupakan anak usaha BUMI juga mengalami penurunan sebanyak 10 poin (1,75 persen) ke posisi Rp560.
Sedangkan, saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU),yang juga merupakan anak usaha Bumi Plc, tercatat stagnan pada posisi Rp425. Satrio mengatakan, keluarnya Rothschild dari jajaran direksi Bumi Plc, merupakan hal yang wajar. Pasalnya, kepemilikan saham jutawan Inggris itu memang minoritas. Di sisi lain, keretakan hubungan antara keluarga Bakrie dan juga Rothschild ditengarai menjadi penyebabnya.
Berdasarkan rencana yang disampaikan manajemen BNBR dan BORN, perseroan akan mengganti sejumlah nama di posisi direksi Bumi Plc. Pemilik BORN, Samin Tan diusulkan menjadi Chairman Bumi Plc menggantikan Indra Bakrie. Posisi Indra Bakrie nantinya akan turun menjadi Co-Chairman Bumi Plc yang sebelumnya diduduki Nathaniel Rothschild.
Rencana penggusuran Nathaniel Rothschild, pendiri Vallar, dinilai akan memberi pengaruh buruk bagi kinerja Bumi Plc. Imbasnya, saham BUMI tercatat mengalami penurunan 50 poin (1,98 persen) ke posisi 2.475 dari 2.550. Saham BUMI bahkan sempat mengalami koreksi hingga 5,8 persen ke posisi 2.400, pada perdagangan kemarin.
Sementara, saham Bumi Plc hingga sore kemarin turun sebanyak 6,5 poin (0,818 persen) ke posisi 788,5 Gbp (great britain poundsterling) dari posisi sebelumnya 797 Gbp di perdagangan bursa London (London Stock Exchange/ LSE).
”Ada kekhawatiran dari investor asing terhadap akses mereka seiring dengan rencana keluarnya Rothschild. Karena, Rothschild adalah pendiri Vallar yang sekarang berubah menjadi Bumi Plc,” ujar Kepala Riset PT Universal Broker Satrio Utomo di Jakarta kemarin.
Selain saham Bumi Plc dan BUMI yang mengalami penurunan, saham PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) yang merupakan anak usaha BUMI juga mengalami penurunan sebanyak 10 poin (1,75 persen) ke posisi Rp560.
Sedangkan, saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU),yang juga merupakan anak usaha Bumi Plc, tercatat stagnan pada posisi Rp425. Satrio mengatakan, keluarnya Rothschild dari jajaran direksi Bumi Plc, merupakan hal yang wajar. Pasalnya, kepemilikan saham jutawan Inggris itu memang minoritas. Di sisi lain, keretakan hubungan antara keluarga Bakrie dan juga Rothschild ditengarai menjadi penyebabnya.
Berdasarkan rencana yang disampaikan manajemen BNBR dan BORN, perseroan akan mengganti sejumlah nama di posisi direksi Bumi Plc. Pemilik BORN, Samin Tan diusulkan menjadi Chairman Bumi Plc menggantikan Indra Bakrie. Posisi Indra Bakrie nantinya akan turun menjadi Co-Chairman Bumi Plc yang sebelumnya diduduki Nathaniel Rothschild.
()