Pemerintah tak akan sembarangan impor
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan bahwa sebelum memutuskan kebijakan impor, nantinya pemerintah harus melihat keseimbangan antara kebutuhan konsumen dan produsen sehingga keputusan impor tak menghadirkan polemik.
"Untuk kebijakan impor selanjutnya, harus ada balance antara konsumen yang ingin harga serendah-rendahnya dan produsen yang ingin mendapatkan untung setinggi-tingginya," ucap Gita seusai mengahadiri acara Jakarta Food Security Summit 2012 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (8/2/2012).
Gita menambahkan bahwa Kementerian Perdagangan sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk menopang sebaik mungkin produksi dalam negeri agar tidak memungkinkan impor untuk mempermainkan harga.
"Jika produksi dalam negeri itu naik, maka harga nantinya dapat lebih rendah sehingga konsumen juga tidak akan protes. Meningkatkan produksi dalam negeri menjadi pilihan daripada impor dilakukan karena kebutuhan meningkat kemudian dikasih harga rendah, maka akan habis para petani dan peternak dalam negeri," paparnya.
Dalam memilih produk impor pun nantinya menurut Gita akan lebih selektif, dia mencontohkan, dibandingkan mengkonsumsi daging sapi yang harganya melejit lebih baik dialihkan pola konsumen ke ikan, jika impor menjadi pilihan.
"Pola konsumsi konsumen juga akan mempengaruhi, maka dari itu daripada kita makan sapi lebih baik kita impor ikan, ikan murah, meriah dan sehat," tambahnya.
Maka dari itu, pembahasan mengenai perdagangan harus dilakukan secara holistik termasuk bagaimana cara memasukkan investor ke Indonesia.
"Dukungan investor merupakan hal utama yang dipikirkan Kemendag karena tanpa dana dan modal, niatan kita untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan pengaturan kebijakan impor akan susah," pungkasnya. (ank)
"Untuk kebijakan impor selanjutnya, harus ada balance antara konsumen yang ingin harga serendah-rendahnya dan produsen yang ingin mendapatkan untung setinggi-tingginya," ucap Gita seusai mengahadiri acara Jakarta Food Security Summit 2012 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (8/2/2012).
Gita menambahkan bahwa Kementerian Perdagangan sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk menopang sebaik mungkin produksi dalam negeri agar tidak memungkinkan impor untuk mempermainkan harga.
"Jika produksi dalam negeri itu naik, maka harga nantinya dapat lebih rendah sehingga konsumen juga tidak akan protes. Meningkatkan produksi dalam negeri menjadi pilihan daripada impor dilakukan karena kebutuhan meningkat kemudian dikasih harga rendah, maka akan habis para petani dan peternak dalam negeri," paparnya.
Dalam memilih produk impor pun nantinya menurut Gita akan lebih selektif, dia mencontohkan, dibandingkan mengkonsumsi daging sapi yang harganya melejit lebih baik dialihkan pola konsumen ke ikan, jika impor menjadi pilihan.
"Pola konsumsi konsumen juga akan mempengaruhi, maka dari itu daripada kita makan sapi lebih baik kita impor ikan, ikan murah, meriah dan sehat," tambahnya.
Maka dari itu, pembahasan mengenai perdagangan harus dilakukan secara holistik termasuk bagaimana cara memasukkan investor ke Indonesia.
"Dukungan investor merupakan hal utama yang dipikirkan Kemendag karena tanpa dana dan modal, niatan kita untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan pengaturan kebijakan impor akan susah," pungkasnya. (ank)
()