City gas Wajo dikhawatirkan tertunda

Senin, 13 Februari 2012 - 11:18 WIB
City gas Wajo dikhawatirkan...
City gas Wajo dikhawatirkan tertunda
A A A
Sindonews.com – Penyaluran gas ke rumah-rumah warga di Sengkang, ibukota, Kabupaten Wajo, dikhawatirkan belum bisa dilakukan tahun ini. Pasalnya, perjanjian jual beli gas (PJBG) antara Energy Equity Epic Sengkang (EEES) dan Badan Penyangga Minyak dan Gas (BP Migas) belum dilaksanakan.

Jika PJBG belum juga direalisasikan tahun ini, warga menilai pembangunan jaringan pipa proyek city gas di daerah berjuluk Kota Sutera itu, mubazir. Direktur BUMD Wajo Energy Jaya A Tamrin mengungkapkan, BP Migas telah beberapa kali PJBG segera dilakukan, namun hingga kini,belum juga terealisasi. Lantaran

“Terakhir,kabar yang kami terima kemungkinan pertengahan bulan ini sudah ada kabar. Besok (hari ini) saya akan bertemu dengan pihak BP Migas di Jakarta,” ungkap A Tamrin yang saat dihubungi SINDO sedang berada di Makassar.

Sementara itu, Presiden Energy Equity Epic Sengkang (EEES) Andy Rianto mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan kepastian kapan PJBG dilaksanakan. “Update tentang progres PJBG Gas Kota Sengkang, sesuai dengan hasil rapat di Ditjen Migas terakhir beberapa waktu lalu, kami (EEES) menunggu undangan Ditjen Migas untuk memulai negosiasi,” kata Rianto melalui melalui shoort message servise (SMS) kepada SINDO kemarin.

Ketidakjelasan PJBG tersebut membuat warga Sengkang khawatir city gas batal disalurkan ke rumah-rumah warga padahal pembangunan jaringannya tak lama lagi selesai. “Masyarakat Kabupaten Wajo telah merindukan manfaat city gas. Tapi perlu disadari masalah pasokan gas, apakah sudah siap?” kata salah satu tokoh masyarakat Wajo Muh Amir.

Dia menambahkan, warga meminta Pemkab Wajo, melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Wajo Enery Jaya segera mengurus PJBG tersebut. Warga tak ingin keterlambatan penyaluran gas seperti di Kota Palembang dan Sidoarjo juga terjadi di Sengkang. Di dua kota ini, Palembang dan Sidoarjo, akibat PJBG belum dilakukan, penyaluran gas tertunda selama tiga tahun.

“Warga Sengkang tak ingin kejadian seperti di Palembang dan Sidoarjo juga terjadi di sini,”tambah dia. Seperti diketahui, Sengkang adalah salah satu dari lima kota di Indonesia yang mendapatkan proyek city gas, Jabodetabek, Bekasi II, Bontang, dan Sidoarjo. Pemerintah pusat mengucurkan dana sebesar Rp40 miliar untuk pemasangan jaringan bagi 4.000 rumah di lima kelurahan dan satu desa.

Yakni, Kelurahan AtakkaE Maddukkelleng, Siengkang, Pattirosompe, Bulupabbulu, Kecamatan Tempe dan Desa Lempa,Kecamatan Pammana. Setelah city gas beroperasi maka warga bakal menikmati gas rumah tangga yang aman, murah dan bersih. Informasi yang dihimpun SINDO, akibat demo anarkistis warga dengan menduduki pertambangan gas yang dikelola EEES pada 29 April 2010 lalu,

Wajo akhirnya mendapatkan sharing production berupa alokasi gas 20 million metric standard cubic feet per day (mmscfd). Namun, komitmen kembali tak dijalankan karena ternyata Wajo hanya mendapat alokasi lima mmscfd. 1mmcfd untuk city gas di Sengkang. Sedangkan 4 mmcfd dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga gas berkapasitas produksi 20 megawatt.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7671 seconds (0.1#10.140)