Manfaatkan momen Valentine berkreasi mengais rejeki
A
A
A
Sindonews.com - Momen hari kasih sayang atau valentine’s day, menjadi pintu masuk bagi Heri Setiadji yang terinspirasi membuat vas bunga khas valentine’s berbahan dasar dari botol minyak wangi bekas.
“Saya merasa boneka dan bunga sudah biasa dijadikan souvenir saat Valentine. Sehingga saya coba membuat vas bunga yang terbuat dari botol minyak wangi bekas. Saya mencoba memanfaatkan momen ini untuk berkreasi mengais rejeki,” ungkap Heri yang sebelumnya adalah pengusaha yang bergerak di bidang kaca.
Berbagai botol bekas dia beli dari pasar loak, baik itu bagus atau tidak kondisinya tetap dia beli. Heri memilih bentuk botol yang nantinya bisa dirangkai dengan barang lain, menjadi sebuah kerajinan yang unik.
Dalam membuat vas bunga valentine, dia memilih botol bekas parfum sebagai bahan baku. Sebelum dirangkai botol parfum di bersihkan terlebih dulu. Lebih bagus melepas pemompa parfum, setelah itu dicuci untuk membersihkan kotoran dan noda di botol.
Heri menambahkan, selanjutnya botol parfum ini akan dipadukan dengan asbak berbentuk hati. Dimana bagian bawah asbak dilubangi sedalam satu sentimeter, lubang ini akan digunakan untuk memasang aroma terapi.
Seorang pekerja lalu menempeli bagian bawah asbak dengan isolasi, karena asbak akan disemprot dengan pasir. Setelah disemprot pasir dengan tekanan tinggi, kaca asbak akan menjadi dof. Selanjutnya bagian samping asbak, dicat .
”Lalu merangkai sebuah rangkaian elektronik yang akan menyalakan lampu. Lampu kecil ini dipasang di bagian dalam asbak , sebagai pemanis,” ungkapnya.
Botol parfum yang sudah bersih direkatkan ke asbak, menggunakan lem ultraviolet. Menurut Heri, lem ini akan sangat kuat kalau terpapar radiasi ultraviolet.
Menggunakan sistem pemasaran dengan menitipkan dagangannya di sejumlah toko di Surabaya, Heri mematok harga untuk vas bunga dengan harga Rp35 ribu.
”Kalau biasanya memberi bunga, saya modifikasi membuat vas bunga untuk valentine's day atau hari ibu. Setelah jadi, vas ini bisa digunakan untuk meletakkan bunga dan aroma terapi,” jelasnya. (ank)
“Saya merasa boneka dan bunga sudah biasa dijadikan souvenir saat Valentine. Sehingga saya coba membuat vas bunga yang terbuat dari botol minyak wangi bekas. Saya mencoba memanfaatkan momen ini untuk berkreasi mengais rejeki,” ungkap Heri yang sebelumnya adalah pengusaha yang bergerak di bidang kaca.
Berbagai botol bekas dia beli dari pasar loak, baik itu bagus atau tidak kondisinya tetap dia beli. Heri memilih bentuk botol yang nantinya bisa dirangkai dengan barang lain, menjadi sebuah kerajinan yang unik.
Dalam membuat vas bunga valentine, dia memilih botol bekas parfum sebagai bahan baku. Sebelum dirangkai botol parfum di bersihkan terlebih dulu. Lebih bagus melepas pemompa parfum, setelah itu dicuci untuk membersihkan kotoran dan noda di botol.
Heri menambahkan, selanjutnya botol parfum ini akan dipadukan dengan asbak berbentuk hati. Dimana bagian bawah asbak dilubangi sedalam satu sentimeter, lubang ini akan digunakan untuk memasang aroma terapi.
Seorang pekerja lalu menempeli bagian bawah asbak dengan isolasi, karena asbak akan disemprot dengan pasir. Setelah disemprot pasir dengan tekanan tinggi, kaca asbak akan menjadi dof. Selanjutnya bagian samping asbak, dicat .
”Lalu merangkai sebuah rangkaian elektronik yang akan menyalakan lampu. Lampu kecil ini dipasang di bagian dalam asbak , sebagai pemanis,” ungkapnya.
Botol parfum yang sudah bersih direkatkan ke asbak, menggunakan lem ultraviolet. Menurut Heri, lem ini akan sangat kuat kalau terpapar radiasi ultraviolet.
Menggunakan sistem pemasaran dengan menitipkan dagangannya di sejumlah toko di Surabaya, Heri mematok harga untuk vas bunga dengan harga Rp35 ribu.
”Kalau biasanya memberi bunga, saya modifikasi membuat vas bunga untuk valentine's day atau hari ibu. Setelah jadi, vas ini bisa digunakan untuk meletakkan bunga dan aroma terapi,” jelasnya. (ank)
()