Pertamina beberkan penyebab tak penuhi target lifting
A
A
A
Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) mengatakan ada beberapa penyebab yang menyebabkan tidak tercapainya produksi minyak (lifting) yang telah ditetapkan.
"Adanya kenaikan kadar air, kerusakan fasilitas produksi sub sea hose atau bocor, kerusakan peralatan turbin dan reservoir problem berakibat terganggunya fasilitas produksi," ujar Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (14/2/2012).
Karen melanjutkan, keterlambatan pemboran dan rusaknya platform karena tertabrak kapal juga menjadi penyebab turunnya produksi. "Masalah pendanaan, mundurnya onstream di lapangan kerja sama di Malaysia, kendala lokasi izin pengeboran, kekalahan tender dalam M&A karena faktor harga dan tidak mendapatkan preemptive," tambah dia.
Lebih lanjut dia menuturkan, penyebab produksi panas bumi menurun juga menyebabkan tidak tercapainya produksi uap. "Adanya gangguan jaringan dan pengaturan pembebanan yang berakibat turunnya bebab dan adanya trip, adanya masalah safety dikarenakan produksi H2S tinggi menyebabkan kerusakan fasilitas sumur dan terakhir gangguan cooling tower," pungkasnya.
"Adanya kenaikan kadar air, kerusakan fasilitas produksi sub sea hose atau bocor, kerusakan peralatan turbin dan reservoir problem berakibat terganggunya fasilitas produksi," ujar Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (14/2/2012).
Karen melanjutkan, keterlambatan pemboran dan rusaknya platform karena tertabrak kapal juga menjadi penyebab turunnya produksi. "Masalah pendanaan, mundurnya onstream di lapangan kerja sama di Malaysia, kendala lokasi izin pengeboran, kekalahan tender dalam M&A karena faktor harga dan tidak mendapatkan preemptive," tambah dia.
Lebih lanjut dia menuturkan, penyebab produksi panas bumi menurun juga menyebabkan tidak tercapainya produksi uap. "Adanya gangguan jaringan dan pengaturan pembebanan yang berakibat turunnya bebab dan adanya trip, adanya masalah safety dikarenakan produksi H2S tinggi menyebabkan kerusakan fasilitas sumur dan terakhir gangguan cooling tower," pungkasnya.
()