Waralaba asing bisa jadi penyemangat

Selasa, 14 Februari 2012 - 19:31 WIB
Waralaba asing bisa jadi penyemangat
Waralaba asing bisa jadi penyemangat
A A A


Sindonews.com - Tahun ini dipastikan Indonesia akan dibanjiri oleh bisnis waralaba yang datang dari luar negeri. Setidaknya terdapat 66 merek dagang asing siap bersaing dengan waralaba dalam negeri.

Hal ini disampaikan Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar di sela acara Sosialisasi & Pendaftaran Program Pengembangan Waralaba Nasional-Pendampingan Penyusunan Sistem Waralaba di Demang Cafe, Kawasan Sarinah, Jalan MH. Thamrin, Jakarta (14/2/2012).

"Juni nanti, ada stan waralaba yang akan datang dari Malaysia. Jumlahnya 50-an. Sementara sebelum Juni ada 15-16 merk waralaba dari Singapura," kata Anang.

Dikatakannya, waralaba yang berasal dari negara tetangga tersebut masih didominasi oleh bisnis makanan dan minuman. Untuk lokasinya, dia menuturkan belum ada lokasi yang pasti. Namun kemungkinan besar Jakarta akan menjadi tujuan waralaba asing menjajakan dagangannya di Indonesia.

"Sehingga kalau sampai dengan akhir tahun bisa ada 100 waralaba asing yang datang ke Indonesia," akunya.

Meski demikian, Anang meyakinkan para pelaku bisnis waralaba agar tidak panik. Justru sebaliknya, kedatangan merek waralaba asing tersebut harus bisa dijadikan cambuk semangat agar waralaba lokal dapat berkembang seperti mereka.

"Yang ada sekarang para pelaku waralaba lokal kurang pe-de (percaya diri) untuk mengembangkan usaha mereka. Padahal, dari sisi pengetahuan akan bisnis saya yakin mereka mampu," pungkasnya.

Terkait dengan banyaknya waralaba asing yang masuk ke Indonesia, waralaba dalam negeri nampaknya belum mampu menembus pasar asing secara besar-besaran. Sekali lagi Anang mengingatkan, waralaba lokal pasti bisa ekspansi ke luar negeri jika mau berusaha.

Buktinya, tahun ini sudah ada 10 merek waralaba dari Indonesia yang masuk ke pasar luar negeri. Merek tersebut merupakan merk yang sudah tidak asing lagi di dalam negeri. Seperti misalnya Es Teler 77, Veneta, Ayam Penyet Ria, Ayam Bakar Wong Solo, Sari Bundo, Martha Tilaar, dan Natrabu.

"Untuk lokasi di mana, kebanyakan memang masih di kawasan seperti Singapura, Australia, dan Brunei Darussalam," tandasnya.

Mengenai permodalan, Anang juga mengingatkan bahwa perbankan saat ini sangat terbuka untuk para pelaku bisnis UKM. Bahkan sebagian besar bank yang ada di Indonesia, sasarannya justru pada sektor bisnis UKM.

"Lagi-lagi masalahnya rasa kurang percaya diri. Padahal perbankan saat ini sangat welcome ke mereka. Asal mereka cermat dalam menyusun sistem bisnisnya, saya yakin untuk mendapat modal dari bank pasti bisa," terangnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2890 seconds (0.1#10.140)