GMF raih pelanggan asing
GMF raih pelanggan asing
A
A
A
Sindonews.com - Setelah melakukan perpanjangan kerjasama dengan maskapai penerbangan swasta asal Vietnam, yaitu Vietjet Air untuk menjalani perawatan armadanya. PT Garuda Maintenance Facilities (GMF) AeroAsia, kali ini menambah satu lagi customer asing dari kawasan Afrika yaitu HAK LAG Inc.
“Kontrak ini merupakan yang pertama kali bagi GMF maupun HAK LAG. Serta kesepakatan dengan HAK LAG membuat jumlah customer GMF dari kawasan Afrika semakin bertambah,” kata Direktur Utama GMF AeroAsia Richard Budihadianto, dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (16/2/2012).
Dia menambahkan GMF berusaha mengembangkan bisnisnya dengan menambah jumlah customer dari berbagai kawasan. Dengan pola ini diharapkan brand GMF AeroAsia lebih cepat dikenal secara luas. Apalagi setiap customer di suatu negara diharapkan bisa menjadi pintu masuk bagi GMF untuk menarik customer lain.
Langkah ini menurutnya sejalan dengan misi dan misi GMF yang mencanangkan diri sebagai perusahaan global di bidang perawatan pesawat. “Apalagi pasar perawatan global diprediksi tumbuh menjadi USD56,7 miliar pada 2014,” katanya.
Menurut Richard, pasar perawatan pesawat global tidak hanya dimonopoli airlines yang memiliki bengkel perawatan sendiri, tapi mulai dialih dayakan (outsource) kepada pihak lain, terutama perusahaan MRO. Pekerjaan yang di outsource diperkirakan mencapai 73 persen dari total pekerjaan perawatan. Pekerjaan ini diarahkan ke perusahaan MRO yang tersebar di Asia Pasifik dan Amerika Selatan.
Dirinya menjelaskan GMF AeroAsia akan memanfaatkan kecenderungan pengalihan perawatan pesawat ke kawasan Asia Pasifik dan Amerika Selatan dengan meluaskan jangkauan pasarnya. Apalagi perusahaan MRO di kawasan Afrika belum mampu menggarap pasar dari Eropa dan Amerika Utara. “Inilah salah satu aspek strategis kerjasama GMF dengan customer dari Afrika,” katanya. (ank)
“Kontrak ini merupakan yang pertama kali bagi GMF maupun HAK LAG. Serta kesepakatan dengan HAK LAG membuat jumlah customer GMF dari kawasan Afrika semakin bertambah,” kata Direktur Utama GMF AeroAsia Richard Budihadianto, dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (16/2/2012).
Dia menambahkan GMF berusaha mengembangkan bisnisnya dengan menambah jumlah customer dari berbagai kawasan. Dengan pola ini diharapkan brand GMF AeroAsia lebih cepat dikenal secara luas. Apalagi setiap customer di suatu negara diharapkan bisa menjadi pintu masuk bagi GMF untuk menarik customer lain.
Langkah ini menurutnya sejalan dengan misi dan misi GMF yang mencanangkan diri sebagai perusahaan global di bidang perawatan pesawat. “Apalagi pasar perawatan global diprediksi tumbuh menjadi USD56,7 miliar pada 2014,” katanya.
Menurut Richard, pasar perawatan pesawat global tidak hanya dimonopoli airlines yang memiliki bengkel perawatan sendiri, tapi mulai dialih dayakan (outsource) kepada pihak lain, terutama perusahaan MRO. Pekerjaan yang di outsource diperkirakan mencapai 73 persen dari total pekerjaan perawatan. Pekerjaan ini diarahkan ke perusahaan MRO yang tersebar di Asia Pasifik dan Amerika Selatan.
Dirinya menjelaskan GMF AeroAsia akan memanfaatkan kecenderungan pengalihan perawatan pesawat ke kawasan Asia Pasifik dan Amerika Selatan dengan meluaskan jangkauan pasarnya. Apalagi perusahaan MRO di kawasan Afrika belum mampu menggarap pasar dari Eropa dan Amerika Utara. “Inilah salah satu aspek strategis kerjasama GMF dengan customer dari Afrika,” katanya. (ank)
()
Explore More