Tekad bisnis setelah musibah sang Ayah
A
A
A
Sindonews.com - Latar belakang bisnis Andi Nata berawal dari musibah kecelakaan yang dialami ayahnya sekitar 2007 silam. Saat itu ayahnya membutuhkan biaya beroperasi kurang lebih Rp30 juta. Andi pun terpaksa mencari tambahan dana untuk pembiayaan operasi.
Dia lalu memutar otak dan tanpa pikir panjang memutuskan untuk serius berwirausaha. Padahal semula Andi berharap bisa bekerja di sektor migas atau pertambangan.
“Itu yang membuat titik balik. Jadi saya bertekad harus bertahan di Jawa. Akhirnya saya banting setir untuk berwirausaha karena tidak ada cara lain,” kenangnya.
Sebelum menjadi wirausaha, Andi memiliki pengalaman sebagai guru mentor atau pengajar privateselama kurang lebih setahun. Dia juga sempat berjualan donat untuk menambah penghasilan. Namun, mengingat hasilnya dan produktivitas tidak maksimal, Andi melirik potensi bisnis daging domba.
Dengan modal semangat dan pinjaman dari rekan-rekan kampus maupun dosen sekitar Rp8 juta, Andi mulai menjalankan usahanya di bidang peternakan.
“Itu pinjaman nekat, kalau kepepetpasti dapat.Tahun 2009 baru saya buka sendiri dengan membina petani. Saya ambil barang dulu, kalau sudah terjual baru kasih ke petaninya. Ini bukan masalah modal, tapi (soal) kerja keras dan kesungguhan,” ungkapnya.
Andi juga mengaku menjadi lebih mampu dalam bernegosiasi dan melakukan pendekatan tersendiri. Caranya sederhana. Andi sering kali membawakan makanan kepada para petani binaannya maupun kepada anak-anak mereka sekaligus rajin bersilaturahmi.
“Bagaimana cara membuat mereka senang, kita bawakan martabak, anak-anaknya kita ‘sogok’ makanan, tapi yang penting kita mengutamakan silaturahmi dan kekeluargaan,” imbuhnya.
Kini, dari hasil keringatnya paling tidak selain bisa menikmati hasil penjualan, ia juga mampu mempekerjakan 20 karyawan tetap, lima di antaranya di kantor perwakilan Cirebon dan 15 lainnya di Jakarta.
Kemudian ada 25 petani binaan dan sejumlah partner katering. Andi juga mengaku nama usaha Farm Maju Bersama diambil karena ia ingin maju bersama mitra maupun karyawannya. “
Kita ingin maju bersama bukan hanya saya yang sukses. Jadi secara keilmuan penghasilan dan kualitas hidup harus maju, saya tidak mau sukses sendiri,” kata dia. (bro)
()