Penerapan konversi BBM ke CNG lebih realistis

Senin, 20 Februari 2012 - 13:19 WIB
Penerapan konversi BBM ke CNG lebih realistis
Penerapan konversi BBM ke CNG lebih realistis
A A A
Sindonews.com - Kebijakan rencana pembatasan bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah pada April mendatang, dinilai lebih tepat jika menerapkan opsi alternatif bahan bakar gas (BBG) untuk saat ini.

Hal ini dikarenakan selain produksi gas dalam negeri yang memadai, juga diimbangi dengan stok cadangan yang melimpah. Hal ini dipastikan dapat menjamin ketersediaan konsumsi pasokan gas di dalam negeri ketimbang BBM.

"Saya tak tahu persis detail jenisnya, tapi CNG lebih murah kalau dilihat dari sisi harga,” ucap pengamat ekonomi Aviliani seperti dikutip dari Okezone, Senin (20/2/2012).

Infrastruktur untuk menopang kebijakan konversi ke gas ini mesti segera dilakukan oleh instansi terkait. Hal ini untuk memastikan dan mempermudah dalam teknis pelaksanaan proses konversi ini di masyarakat.

Menyinggung penggunaan jenis BBG bagi kendaraan, Aviliani tidak menampik jika compressed natural gas (CNG) lebih realistis dibandingkan liquefied gas for vehicles (LGV).

Alasannya, CNG harganya lebih murah dari LGV. Selain itu, dari yang diketahuinya, rencana pelaksanaan opsi konversi ini, CNG akan ditetapkan pada harga Rp4.100 per liter, sementara LGV Rp5.500 per liter dengan subsidi Rp1.000.

Walau demikian diingatkannya, konversi ke bahan bakar gas dengan pengembangan CNG harus diimbangi dengan sosialisasi yang terarah. Sebab tanpa dikomunikasikan lebih dulu bisa menimbulkan keragu-raguan pada awalnya, seperti ketika konversi minyak tanah ke gas. Bahkan, ia khawatir muncul kebingungan dari masyarakat luas.

"Sosialisasi ini penting untuk memudahkan masyarakat menimbang-nimbang manfaatnya dari semua segi, termasuk soal keamanannya. Kalau dari sekarang cepat disosialisasikan, enggak bakal ribut," jelas pengamat Indef ini. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7992 seconds (0.1#10.140)