4 komoditas hasil rekayasa genetika dikomersialkan 2013

Selasa, 21 Februari 2012 - 10:19 WIB
4 komoditas hasil rekayasa genetika dikomersialkan 2013
4 komoditas hasil rekayasa genetika dikomersialkan 2013
A A A
Sindonews.com - Empat jenis komoditas pertanian yaitu tebu, kentang, padi, dan jagung hasil rekayasa genetika (bioteknologi) diperkirakan akan mulai dibudidayakan secara komersial mulai 2013, karena saat ini masih dalam proses pengujian keamanan lingkungan dan pangan.

Direktur Lembaga Penelitian Biologi Tropika Biotrop Bambang Purwantara mengatakan mulai 2013 beberapa komoditas pangan bioteknologi akan mulai dikembangkan secara komersial di dalam negeri terutama untuk komoditas tebu tahan kering.

"Benih tebu bioteknologi tahan kekeringan sudah lolos tes keamanan lingkungan, sekarang sedang proses mengajukan uji keamanan pangan, kalau lolos, maka bisa langsung dikembangkan pada tahun depan,” ujarnya, di Jakarta, Senin 20 Februari 2012.

Dia menjelaskan tebu bioteknologi tahan lahan kering tersebut dikembangkan oleh PT Perkebunan Nusantara XI bekerja sama dengan Universitas Jember.

Sementara itu, jenis tebu bioteknologi dengan rendemen tinggi baru akan diajukan uji keamanan lingkungan. Menurutnya, tebu hasil rekayasa genetika itu akan dikembangkan oleh PTPN, sehingga tingkat penanamanya bisa langsung dalam skala luas. "Mudah-mudahan tebu biotek rendemen tinggi dapat segera menyusul," katanya.

Kepala Pusat Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetika Kementan, Karden Mulya mengatakan benih jagung, padi, dan kentang hasil rekayasa genetika diperkirakan baru dapat dikembangkan pada 2014.

"Jika baru lolos uji keamanan lingkungan, maka harus dilakukan uji keamanan pangan, agar benar-benar aman dikonsumsi. Jika, belum lolos uji keamanan pangan, maka harus dilakukan pengembangan dan penelitian kembali," kata Karden.

Kementan telah menerbitkan Permentan No. 61/2011 tentang Pengujian, Penilaian, Pelepasan, dan Penarikan Varietas Produk Rekayasa Genetika. Karden menuturkan Permentan tersebut tidak hanya membahas bioteknologi, tetapi upaya untuk mempercepat alih teknologi. Sekalipun dipercepat (pengembangan benih bioteknologi), tetapi asas keamanan masih menjadi hal utama.

Dia menjelaskan benih tebu bioteknologi tahan kering telah lolos uji keamanan lingkungan dan telah mendapatkan sertifikat aman lingkungan, sedangkan saat ini sedang dikaji keamanan pangan. ”Untuk jenis tebu biotek dengan produktivitas tinggi masih baru usulan melakukan pengujian baik lingkungan maupun keamanan pangan,” katanya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5351 seconds (0.1#10.140)