Anggaran perbaikan jalan KBB kurang Rp265 M
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mengaku kekurangan anggaran Rp265 miliar untuk kegiatan perbaikan jalan. Pasalnya saat ini dari APBD KBB hanya dianggarkan Rp35 miliar untuk perbaikan meliputi perbaikan ringan, perbaikan periodik, peningkatan, dan pemeliharaan.
"Saat ini kami hanya memiliki anggaran Rp35 miliar, padahal untuk membuat kondisi jalan di KBB mantap dan bagus perlu Rp300 miliar," ucap Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan KBB Dodi Ahmad Sofiandi.
Dikatakannya, jaringan jalan di KBB terbagi menjadi jalan nasional, provinsi, kabupaten, dan jalan desa. Berdasarkan data jalan kabupaten ada sebanyak 110 ruas dengan panjang jalan mencapai 520 kilometer (km), jalan desa ada 159 ruas dengan panjang 485 km.
Sedangkan jalan provinsi berada di sepanjang Jalan Cimareme, Cikaong Wetan, Cipeundeuy, Cisarua, dan Jalan Raya Tangkubanparahu. Sedangkan untuk jalan nasional membentang dari perbatasan Jalan Cimahi sampai Rajamandala perbatasan Cianjur.
Di tahun ini, kata Dodi jalan yang diperbaiki melalui pemeliharaan rutin ada sepanjang 113 km, pemeliharaan periodik 20,24 km, dan peningkatan sepanjang 22,37 km. Untuk jalan desa ada 20 km sehingga total jalan yang terkena program perbaikan di anggaran ini mencapai total 42,61 km. Itu belum termasuk bantuan gubernur sepanjang tiga km untuk Jalan Gua Pawondan Jalan Cihampelas - Tanjungjaya dua km, dengan total anggaran Rp3,8 miliar.
"Untuk tahun lalu kerusakan jalan di KBB yaitu 32,7 persen kondisinya baik, 19,66 persen rusak sedang, 38,08 persen rusak ringan dan 10,25 persen rusak berat," sebutnya.
Dari total kerusakan itu, yang tertangani melalui pemeliharaan rutin dengan menambal lubang-lubang ada 34 ruas jalan dengan panjang 119 km. Seperti ruas jalan Selacau-Cililin sepanjang 8,2 km. Pemeliharaan berkala ada 17 ruas menggunakan anggaran Rp11 miliar, pemeliharaan periodik Rp11,845 miliar yang tersebar di seluruh kecamatan dan didominasi kecamatan di wilayah Selatan KBB.
Dodi mengatakan jika hanya mengandalkan dana dari APBD akan sangat berat membuat jalan-jalan di KBB mulus. Selama ini pun hal itu sudah dilakukan, seperti usulan dari setiap SKPD dan Musrembang desa atau kecamatan yang selalu berusaha untuk diakomodir. Tahun lalu pun dari musrembang desa ada 31 ruas jalan yang diperbaiki dengan menyedot angaran APBD sebesar Rp785 juta.
Ia berharap dana CSR dari PLN sebagai kompensasi pembangunan Mega Proyek Upper Cisokan sebesar Rp25 miliar bisa terealisasi. Karena jika itu terealisasi maka jalan-jalan di wilayah Selatan Bandung Barat dipastikan akan menjadi mulus. Bahkan termasuk jalan-jalan ke objek wisata seperti Curug Malela di Kecamatan Rongga. Hal itu akan sangat membantu sebab untuk memperbaiki satu km jalan dengan lebar lima meter anggaran yang dibutuhkan bisa mencapai Rp3 miliar termasuk drainase dan pengerasan di kanan kiri jalan.
"Idealnya jalan hotmix di KBB hanya dilalui oleh kendaraan dengan beban delapan ton tapi faktanya tidak seperti itu. Belum lagi faktor hujan, rembesan air, dan jalan yang terendam air membuat penetrasi dan kekuatan aspal lambat laun memudar," ujar Dodi.
"Saat ini kami hanya memiliki anggaran Rp35 miliar, padahal untuk membuat kondisi jalan di KBB mantap dan bagus perlu Rp300 miliar," ucap Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan KBB Dodi Ahmad Sofiandi.
Dikatakannya, jaringan jalan di KBB terbagi menjadi jalan nasional, provinsi, kabupaten, dan jalan desa. Berdasarkan data jalan kabupaten ada sebanyak 110 ruas dengan panjang jalan mencapai 520 kilometer (km), jalan desa ada 159 ruas dengan panjang 485 km.
Sedangkan jalan provinsi berada di sepanjang Jalan Cimareme, Cikaong Wetan, Cipeundeuy, Cisarua, dan Jalan Raya Tangkubanparahu. Sedangkan untuk jalan nasional membentang dari perbatasan Jalan Cimahi sampai Rajamandala perbatasan Cianjur.
Di tahun ini, kata Dodi jalan yang diperbaiki melalui pemeliharaan rutin ada sepanjang 113 km, pemeliharaan periodik 20,24 km, dan peningkatan sepanjang 22,37 km. Untuk jalan desa ada 20 km sehingga total jalan yang terkena program perbaikan di anggaran ini mencapai total 42,61 km. Itu belum termasuk bantuan gubernur sepanjang tiga km untuk Jalan Gua Pawondan Jalan Cihampelas - Tanjungjaya dua km, dengan total anggaran Rp3,8 miliar.
"Untuk tahun lalu kerusakan jalan di KBB yaitu 32,7 persen kondisinya baik, 19,66 persen rusak sedang, 38,08 persen rusak ringan dan 10,25 persen rusak berat," sebutnya.
Dari total kerusakan itu, yang tertangani melalui pemeliharaan rutin dengan menambal lubang-lubang ada 34 ruas jalan dengan panjang 119 km. Seperti ruas jalan Selacau-Cililin sepanjang 8,2 km. Pemeliharaan berkala ada 17 ruas menggunakan anggaran Rp11 miliar, pemeliharaan periodik Rp11,845 miliar yang tersebar di seluruh kecamatan dan didominasi kecamatan di wilayah Selatan KBB.
Dodi mengatakan jika hanya mengandalkan dana dari APBD akan sangat berat membuat jalan-jalan di KBB mulus. Selama ini pun hal itu sudah dilakukan, seperti usulan dari setiap SKPD dan Musrembang desa atau kecamatan yang selalu berusaha untuk diakomodir. Tahun lalu pun dari musrembang desa ada 31 ruas jalan yang diperbaiki dengan menyedot angaran APBD sebesar Rp785 juta.
Ia berharap dana CSR dari PLN sebagai kompensasi pembangunan Mega Proyek Upper Cisokan sebesar Rp25 miliar bisa terealisasi. Karena jika itu terealisasi maka jalan-jalan di wilayah Selatan Bandung Barat dipastikan akan menjadi mulus. Bahkan termasuk jalan-jalan ke objek wisata seperti Curug Malela di Kecamatan Rongga. Hal itu akan sangat membantu sebab untuk memperbaiki satu km jalan dengan lebar lima meter anggaran yang dibutuhkan bisa mencapai Rp3 miliar termasuk drainase dan pengerasan di kanan kiri jalan.
"Idealnya jalan hotmix di KBB hanya dilalui oleh kendaraan dengan beban delapan ton tapi faktanya tidak seperti itu. Belum lagi faktor hujan, rembesan air, dan jalan yang terendam air membuat penetrasi dan kekuatan aspal lambat laun memudar," ujar Dodi.
()