Magang jadi program nasional
A
A
A
Sindonews.com - Untuk mempererat hubungan dunia pendidikan dan dunia kerja agar menekan pengangguran, pemerintah berencana akan mencanangkan pemagangan menjadi program nasional.
"Pemagangan akan dinasionalkan karena dapat membantu menyerap tenaga kerja di pasar kerja. Pasalnya pemagangan memberikan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan kerja dan sekaligus pengalaman kerja dengan berbagai kondisi ketenagakerjaan di perusahaan kepada para pekerja," ucap Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar di Pembukaan Pemagangan Dalam Negeri di Cilegon, Banten, Rabu (22/2/2012).
Dia juga menerangkan bahwa, pada tahun 2011 tenaga kerja yang telah dimagangkan sebanyak 10 ribu orang melalui dekonsentrasi di 31 provinsi. Sedangkan jumlah pemagang yang langsung terserap di perusahaan atau pemagangan mandiri sebanyak 10.526 orang. Sedangkan pemagangan di luar negeri pada tahun yang sama di Jepang menyerap 2.160 orang.
“Untuk 2012 ini pemagangan nasional kami harapkan akan menyerap 12 ribu orang. Sedangkan pemagangan luar negeri sebanyak 2.500 orang untuk 50 perusahaan di Jepang yang menyediakan 60 jenis kejuruan,” katanya.
Muhaimin menyatakan, program pemagangan menjadi salah satu solusi alternatif untuk mengatasi masalah pengangguran dan menjadi titik awal untuk membuka lapangan kerja baru melalui wirausaha mandiri. Menurutnya mantan peserta magang sendiri memang langsung diminati perusahaan yang bergerak di bidang industri, automotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan. Akan tetapi ada ratusan juga mantan pemagang yang berwirausaha dengan bakat kemampuan dan ilmu yang didapatnya selepas magang di dalam maupun luar negeri.
Sedangkan Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemenakertrans Abdul Wahab Bangkona menerangkan, pencanangan pemagangan nasional ini akan dilanjutkan dengan menginventarisir perusahaan untuk mendeteksi kemampuan daya serap. Selain itu juga berkoordinasi dengan kementerian terkait seperti koperasi dan pertanian agar menjadi bagian pemetaan sehingga program ini dapat menjadi partisipasi semua pihak.
Bangkona menjelaskan, pemagangan akan berstatus nasional sehingga pemerintah akan berkoordinasi dengan beberapa perusahaan terutama industri di sektor sepatu dan garmen yang membutuhkan 40 ribu tenaga kerja baru. “Akan ada workshop di daerah agar dapat melaksanakan kegiatan pemagangan dan juga dapat mendata jumlah perusahaan yang ada di setiap provinsi,” terangnya.
Direktur Utama Krakatau Steel Fazwar Bujang menerangkan, pihaknya sudah melaksanakan pemagangan sejak tahun 1980-an tidak hanya untuk pelatihan namun juga yang berminat menjadi wirausaha muda. Pihaknya juga bekerjasama dengan perguruan tinggi negeri di daerah tersebut untuk menghasilkan para operator dibidang kimia dalam program Diploma 1.
“Dengan pendidikan yang singkat dan padat, siswa magang tidak ada yang menganggur, setahun mereka sudah dapat kerja,” tandasnya. (ank)
"Pemagangan akan dinasionalkan karena dapat membantu menyerap tenaga kerja di pasar kerja. Pasalnya pemagangan memberikan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan kerja dan sekaligus pengalaman kerja dengan berbagai kondisi ketenagakerjaan di perusahaan kepada para pekerja," ucap Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar di Pembukaan Pemagangan Dalam Negeri di Cilegon, Banten, Rabu (22/2/2012).
Dia juga menerangkan bahwa, pada tahun 2011 tenaga kerja yang telah dimagangkan sebanyak 10 ribu orang melalui dekonsentrasi di 31 provinsi. Sedangkan jumlah pemagang yang langsung terserap di perusahaan atau pemagangan mandiri sebanyak 10.526 orang. Sedangkan pemagangan di luar negeri pada tahun yang sama di Jepang menyerap 2.160 orang.
“Untuk 2012 ini pemagangan nasional kami harapkan akan menyerap 12 ribu orang. Sedangkan pemagangan luar negeri sebanyak 2.500 orang untuk 50 perusahaan di Jepang yang menyediakan 60 jenis kejuruan,” katanya.
Muhaimin menyatakan, program pemagangan menjadi salah satu solusi alternatif untuk mengatasi masalah pengangguran dan menjadi titik awal untuk membuka lapangan kerja baru melalui wirausaha mandiri. Menurutnya mantan peserta magang sendiri memang langsung diminati perusahaan yang bergerak di bidang industri, automotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan. Akan tetapi ada ratusan juga mantan pemagang yang berwirausaha dengan bakat kemampuan dan ilmu yang didapatnya selepas magang di dalam maupun luar negeri.
Sedangkan Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemenakertrans Abdul Wahab Bangkona menerangkan, pencanangan pemagangan nasional ini akan dilanjutkan dengan menginventarisir perusahaan untuk mendeteksi kemampuan daya serap. Selain itu juga berkoordinasi dengan kementerian terkait seperti koperasi dan pertanian agar menjadi bagian pemetaan sehingga program ini dapat menjadi partisipasi semua pihak.
Bangkona menjelaskan, pemagangan akan berstatus nasional sehingga pemerintah akan berkoordinasi dengan beberapa perusahaan terutama industri di sektor sepatu dan garmen yang membutuhkan 40 ribu tenaga kerja baru. “Akan ada workshop di daerah agar dapat melaksanakan kegiatan pemagangan dan juga dapat mendata jumlah perusahaan yang ada di setiap provinsi,” terangnya.
Direktur Utama Krakatau Steel Fazwar Bujang menerangkan, pihaknya sudah melaksanakan pemagangan sejak tahun 1980-an tidak hanya untuk pelatihan namun juga yang berminat menjadi wirausaha muda. Pihaknya juga bekerjasama dengan perguruan tinggi negeri di daerah tersebut untuk menghasilkan para operator dibidang kimia dalam program Diploma 1.
“Dengan pendidikan yang singkat dan padat, siswa magang tidak ada yang menganggur, setahun mereka sudah dapat kerja,” tandasnya. (ank)
()