First State targetkan transaksi Rp30 M
A
A
A
Sindonews.com - Perusahan Investasi PT First State Futures (FSF), Surabaya menargetkan transaksi sebesar Rp30 milliar. Jumlah tersebut didapat dari pameran yang bertajuk 'First State 2nd Anniversary and Exhibition' 20-26 Februari 2011.
Menurut Business Development Officer PT FSS Shanty Ong, target tersebut dicapai berdasarkan suburnya investasi di sektor emas. Sebab, PT FSF merupakan perusahaan Investasi ini hampir 75 persen bergerak di sektor investasi emas. Sedangkan sisanya bergerak di Index, Saham serta Valas (Valuta Asing).
"PT FSS masih dua tahun namun demikian cerahnya sektor emas ini kami akan menargetkan transaksi sebesar Rp30 milliar selama pameran ini," kata Shanty ditemui di South Atrium Galaxy Mall, Jalan Dharma Husada Indah, Surabaya, Kamis (23/2/2012).
Lebih jauh Shanty menjelaskan, meski masih dua tahun berdiri, PT FSF saat ini sudah mengelola dana nasabah hingga Rp100 milliar. Sedangkan untuk tahun 2012 ditarget mampu meningkat hingga menjadi Rp200 milliar. Tak hanya itu perusahaan yang berkantor pusat di Surabaya ini akan melakukan ekspansi sejumlah daerah seperti di Indonesia dan Jakarta.
"Saat ini kami sudah ada cabang di Bali, Jember dan Solo. Tahun ini akan ada pembukaan cabang baru dan juga 2.000 nasabah," katanya.
Investasi di sektor emas ini, dalam beberapa tahun ini cukup menggairahkan. PT FSF menawarkan investasi nilai emas seberat tiga kilogram atau setara dengan satu lot. Namun nasabah dapat melakukan perdagangan berjangka dengan melakukan pembelian 10 persen dari jumlah lot tersebut. Yang di perdagangkan adalah bukan emas secara fisik melainkan nilai emasnya saja.
Emas sendiri dari tahun ke tahun mengalami keunikan yang cukup signifikan. Jika sebelumnya mencapai Rp480 ribu per gram saat ini sudah mencapai Rp510 ribu terhitung selama tahun 2012. Tren investasi emas terus merangkak naik. Hal itu tentu imbas dari krisis eropa dan harga minyak yang cenderung naik.
Tak hanya itu, emas yang merupakan cadangan devisa ini juga digunakan sebagai fungsi untuk mengalihkan sejumlah aset. Berbeda dengan investasi di sektor properti membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Untuk pameran kali ini PT FSF menggandeng PT Untung Bersama Sejahtera (UBS). Tujuannya juga ingin memberikan pelayanan lebih untuk layanan emas fisik bagi nasabah juga," tuturnya.
Menurut Business Development Officer PT FSS Shanty Ong, target tersebut dicapai berdasarkan suburnya investasi di sektor emas. Sebab, PT FSF merupakan perusahaan Investasi ini hampir 75 persen bergerak di sektor investasi emas. Sedangkan sisanya bergerak di Index, Saham serta Valas (Valuta Asing).
"PT FSS masih dua tahun namun demikian cerahnya sektor emas ini kami akan menargetkan transaksi sebesar Rp30 milliar selama pameran ini," kata Shanty ditemui di South Atrium Galaxy Mall, Jalan Dharma Husada Indah, Surabaya, Kamis (23/2/2012).
Lebih jauh Shanty menjelaskan, meski masih dua tahun berdiri, PT FSF saat ini sudah mengelola dana nasabah hingga Rp100 milliar. Sedangkan untuk tahun 2012 ditarget mampu meningkat hingga menjadi Rp200 milliar. Tak hanya itu perusahaan yang berkantor pusat di Surabaya ini akan melakukan ekspansi sejumlah daerah seperti di Indonesia dan Jakarta.
"Saat ini kami sudah ada cabang di Bali, Jember dan Solo. Tahun ini akan ada pembukaan cabang baru dan juga 2.000 nasabah," katanya.
Investasi di sektor emas ini, dalam beberapa tahun ini cukup menggairahkan. PT FSF menawarkan investasi nilai emas seberat tiga kilogram atau setara dengan satu lot. Namun nasabah dapat melakukan perdagangan berjangka dengan melakukan pembelian 10 persen dari jumlah lot tersebut. Yang di perdagangkan adalah bukan emas secara fisik melainkan nilai emasnya saja.
Emas sendiri dari tahun ke tahun mengalami keunikan yang cukup signifikan. Jika sebelumnya mencapai Rp480 ribu per gram saat ini sudah mencapai Rp510 ribu terhitung selama tahun 2012. Tren investasi emas terus merangkak naik. Hal itu tentu imbas dari krisis eropa dan harga minyak yang cenderung naik.
Tak hanya itu, emas yang merupakan cadangan devisa ini juga digunakan sebagai fungsi untuk mengalihkan sejumlah aset. Berbeda dengan investasi di sektor properti membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Untuk pameran kali ini PT FSF menggandeng PT Untung Bersama Sejahtera (UBS). Tujuannya juga ingin memberikan pelayanan lebih untuk layanan emas fisik bagi nasabah juga," tuturnya.
()