Pulau Jawa masih dominasi kawasan industri
A
A
A
Sindonews.com - Pengembangan wilayah Indonesia Timur menjadi kawasan perindustrian tidak akan mudah dilakukan. Pasalnya, saat ini 70 persen kawasan industri masih didominasi Pulau Jawa.
"Alasannya klasik, infrastruktur," tutur Wakil Menteri Perindustrian Alex Tetraubun, dalam sambutannya di rapat koordinasi bersama Wakil Menteri Perindustrian dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara, bersama sejumlah pejabat terkait di Kantor Wali Kota Bitung, Sulawesi Utara, Senin (27/2/2012).
Untuk itu, dipersiapkanlah wilayah Tanjung Merah, sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan pintu masuk Pelabuhan Bitung. Luas wilayah yang rencananya menjadi KEK adalah 512 hektare.
Sementara itu, Wakil Walikota Bitung, Haniy sondakh, menilai jika proyek ini terealisasi maka akan banyak investor yang akan berinvestasi di kawasan ini.
"Kawasan Sulawesi Utara merupakan kawasan strategis, di bibir pasifik, kawasan strategis di Asia Timur dan Pasifik," katanya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, dengan hitungan kasar dibutuhkan hingga Rp50 triliun untuk mengembangkan kawasan tersebut.
"Pelabuhan Bitung, kalau masih seperti sekarang (nanti) tidak ada gunanya. Karena pasti pelabuhan akan penuh. Harus dikembangkan selaras dengan Tanjung Merah," tandasnya. (ank)
"Alasannya klasik, infrastruktur," tutur Wakil Menteri Perindustrian Alex Tetraubun, dalam sambutannya di rapat koordinasi bersama Wakil Menteri Perindustrian dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara, bersama sejumlah pejabat terkait di Kantor Wali Kota Bitung, Sulawesi Utara, Senin (27/2/2012).
Untuk itu, dipersiapkanlah wilayah Tanjung Merah, sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan pintu masuk Pelabuhan Bitung. Luas wilayah yang rencananya menjadi KEK adalah 512 hektare.
Sementara itu, Wakil Walikota Bitung, Haniy sondakh, menilai jika proyek ini terealisasi maka akan banyak investor yang akan berinvestasi di kawasan ini.
"Kawasan Sulawesi Utara merupakan kawasan strategis, di bibir pasifik, kawasan strategis di Asia Timur dan Pasifik," katanya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, dengan hitungan kasar dibutuhkan hingga Rp50 triliun untuk mengembangkan kawasan tersebut.
"Pelabuhan Bitung, kalau masih seperti sekarang (nanti) tidak ada gunanya. Karena pasti pelabuhan akan penuh. Harus dikembangkan selaras dengan Tanjung Merah," tandasnya. (ank)
()