Anggota DPR curigai motif percepatan APBNP

Selasa, 28 Februari 2012 - 13:48 WIB
Anggota DPR curigai...
Anggota DPR curigai motif percepatan APBNP
A A A


Sindonews.com
- Rencana pemerintah yang ingin menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan mempercepat pengajuan Anggaran Pendapatan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) mendapat protes keras dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP).

Anggota DPR dari Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka mendesak agar pemerintah tidak menaikkan harga BBM karena akan memberikan dampak buruk kepada masyarakat bawah. "Untuk kenaikan BBM, saya mendesak pemerintah untuk memberi opsi-opsi lain, karena efek donimonya luar biasa," tutur Rieke kepada wartawan di DPR RI, Jakarta, Selasa (28/2/2012).

Rieke minta pemerintah membuat perhitungan secara rinci, jangan sampai ini akan mendatangkan hutang luar negeri lagi. "Misalnya hutang luar negeri, itu harus dirinci. Betul atau tidak, kita setiap tahun perlu mendatangkan hutang baru dari luar negeri yang jumlahnya puluhan triliun. Kemarin saja di RAPBN mencapai 40 triliun. Yang ujung-ujungnya saya katakan, hanya menjadi dokumen," tukasnya.

Rieke kembali mencontohkan, terkait jaminan pensiun, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak Januari 2009 mengambil 100 persen dari APBN. Pada 2010, menghabiskan sekira Rp50 triliun, dan sampai tahun 2012, sekira Rp70 triliun lebih.

"Sebenarnya tidak perlu dikeluarkan dari APBN, karena PNS sudah ada iuran. Kenapa harus ada dua sumber dana yang diambil semua? Jadi kalau memang mau menghemat APBN, ada hal-hal lain yang bisa dilakukan dengan mengencangkan ikat pingang," papar pemeran Oneng dalam serial komedi Bajai Bajuri ini.

Mengenai rencana pemerintah yang ingin mengajukan percepatan APBN-P, sekali lagi Rieke mempertanyakan motif sebenarnya rencana tersebut. "Saya justru mencurigai, SBY ini ingin minta APBN-P sebelum waktunya mengajukan anggaran baru, sebelum tengah tahun ini. jangan-jangan ini hanya untuk mendatangkan hutang luar negeri yang baru," ujarnya.

"Kalau BBM naik, yang kena pasti rakyat bawah. Misalnya harga obat, pasti naik. Upah buruh, apa akan sebanding dengan kebutuhan pokok yang pasti ikut naik," ucap artis yang kerap memperjuangkan hak-hak perempuan ini. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0482 seconds (0.1#10.140)