Reklamasi pantai utara Jakarta ancam PLN rugi Rp3 M/hari
Reklamasi pantai utara Jakarta ancam PLN rugi Rp3 M/hari
A
A
A
Sindonews.com – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) memperkirakan kerugian akibat reklamasi pantai utara Jakarta bisa mencapai Rp3 miliar per hari. Jumlah tersebut disebabkan potensi gangguan operasional pada enam unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTGU) Muara Karang.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PLN Satri Falanu mengatakan, reklamasi pantai utara Jakarta tahap pertama yang saat ini menjadi kawasan Pantai Mutiara telah mengubah infrastruktur outlet sistem air pendingin PLTGU Muara Karang.
“Hal ini menyebabkan meningkatnya suhu air di intake canal pembangkit dari kondisi awal 29 derajat Celsius menjadi 31,1 derajat Celsius,” kata dia di Kantor PLN Pusat, Jakarta, kemarin.
Dia menambahkan, reklamasi pantai utara Jakarta juga berpotensi menimbulkan semakin sempitnya zona sirkulasi air pendingin serta air baku untuk kebutuhan PLTGU Muara Karang. Akibatnya, terjadi peningkatan suhu air pendingin yang sekarang mencapai 31,3 derajat Celsius. Adapun, dampak lainnya adalah sedimentasi pada muara Sungai Angke dan Sungai Karang yang tertutup oleh material reklamasi.
Faktor ini mengganggu operasional PLTGU Muara Karang. Direktur Operasi Jawa Bali PT PLN Ngurah Adnyana menjelaskan, dipantaiutaraJakarta, selain PLTGU Muara Karang, terdapat dua pembangkit listrik lainnya yaitu PLTGU Priok dan PLTGU Muara Tawar. Menurutnya, keberadaan ketiga pembangkit listrik terutama PLTGU Muara Karang sangat strategis sebagai objek instalasi vital.
Ketiga pembangkit tersebut memasok sekitar 53 persen dari kebutuhan listrik di Jakarta dan sekitarnya. Bahkan,pembangkit tersebut di antaranya untuk memenuhi kebutuhan listrik kawasan penting seperti Istana Negara, Bandara Soekarno-Hatta,Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan kawasan bisnis Sudirman hingga Menteng.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PLN Satri Falanu mengatakan, reklamasi pantai utara Jakarta tahap pertama yang saat ini menjadi kawasan Pantai Mutiara telah mengubah infrastruktur outlet sistem air pendingin PLTGU Muara Karang.
“Hal ini menyebabkan meningkatnya suhu air di intake canal pembangkit dari kondisi awal 29 derajat Celsius menjadi 31,1 derajat Celsius,” kata dia di Kantor PLN Pusat, Jakarta, kemarin.
Dia menambahkan, reklamasi pantai utara Jakarta juga berpotensi menimbulkan semakin sempitnya zona sirkulasi air pendingin serta air baku untuk kebutuhan PLTGU Muara Karang. Akibatnya, terjadi peningkatan suhu air pendingin yang sekarang mencapai 31,3 derajat Celsius. Adapun, dampak lainnya adalah sedimentasi pada muara Sungai Angke dan Sungai Karang yang tertutup oleh material reklamasi.
Faktor ini mengganggu operasional PLTGU Muara Karang. Direktur Operasi Jawa Bali PT PLN Ngurah Adnyana menjelaskan, dipantaiutaraJakarta, selain PLTGU Muara Karang, terdapat dua pembangkit listrik lainnya yaitu PLTGU Priok dan PLTGU Muara Tawar. Menurutnya, keberadaan ketiga pembangkit listrik terutama PLTGU Muara Karang sangat strategis sebagai objek instalasi vital.
Ketiga pembangkit tersebut memasok sekitar 53 persen dari kebutuhan listrik di Jakarta dan sekitarnya. Bahkan,pembangkit tersebut di antaranya untuk memenuhi kebutuhan listrik kawasan penting seperti Istana Negara, Bandara Soekarno-Hatta,Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan kawasan bisnis Sudirman hingga Menteng.
()
Explore More