Januari, Impor RI juga turun 11%
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyatakan nilai impor Indonesia pada Januari 2012 menurun sebesar 11,57 persen, dimana impor Indonesia hanya sebesar USD14,57 miliar.
"Terlihat penurunan memang, karena impor Desember 2011 itu besarnya USD16,48 miliar. Tapi jika dibanding impor Januari 2011, ini ada peningkatan sebesar 16,02 persen, dimana saat itu nilai impor sebesar USD12,56 miliar," ujarnya di kantor Badan Pusat Statistik, Pasar Baru, Jakarta, Kamis (1/3/2012).
Impor nonmigas pada bulan Januari 2012 menurutnya hanya sebesar USD11,58, dimana terjadi penurunan sebesar 9,27 persen dibandingkan impor nonmigas Desember 2011 yakni sebesar USD12,83 miliar.
"Jika dibandingkan dengan dengan Januari 2011, maka terjadi peningkatan 20,80 persen. Dimana saat itu hanya USD3,65 miliar," jelasnya.
Dia menambahkan nilai impor nonmigas terbesar pada Januari 2012 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai USD2,32 miliar. Walaupun turun 7,81 persen dibandingkan Desember 2011 tapi tetap dihitung meningkat 34,57 persen jika dibandingkan impor golongan barang yang sama pada Januari 2011.
Sedangkan pada impor migas, penurunan terjadi sebesar 18,05 persen, sehingga pada bulan Januari 2012 impor migas sebesar USD2,99 miliar. "Penurunan terjadi sebesar 18,05 persen atau USD 0,66 miliar dibanding Desember 2011, tapi jika dibanding Januari 2011 maka terlihat peningkatan 20,80 persen atau USD1,99 miliar," paparnya.
Negara pemasok barang impor non migas terbesar di Januari 2012 ditempati oleh China dengan nilai USD2,53 miliar dengan pangsa 21,88 persen, kemudian Jepang USD1,74 miliar (pangsa 15,06 persen) dan Singapura USD850 juta (pangsa 7,31 persen).
"Impor non migas dari negara-negara di ASEAN mencapai 20,94 persen sementara dari Uni Eropa sebesar 9,42 persen," pungkasnya.(ank)
"Terlihat penurunan memang, karena impor Desember 2011 itu besarnya USD16,48 miliar. Tapi jika dibanding impor Januari 2011, ini ada peningkatan sebesar 16,02 persen, dimana saat itu nilai impor sebesar USD12,56 miliar," ujarnya di kantor Badan Pusat Statistik, Pasar Baru, Jakarta, Kamis (1/3/2012).
Impor nonmigas pada bulan Januari 2012 menurutnya hanya sebesar USD11,58, dimana terjadi penurunan sebesar 9,27 persen dibandingkan impor nonmigas Desember 2011 yakni sebesar USD12,83 miliar.
"Jika dibandingkan dengan dengan Januari 2011, maka terjadi peningkatan 20,80 persen. Dimana saat itu hanya USD3,65 miliar," jelasnya.
Dia menambahkan nilai impor nonmigas terbesar pada Januari 2012 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai USD2,32 miliar. Walaupun turun 7,81 persen dibandingkan Desember 2011 tapi tetap dihitung meningkat 34,57 persen jika dibandingkan impor golongan barang yang sama pada Januari 2011.
Sedangkan pada impor migas, penurunan terjadi sebesar 18,05 persen, sehingga pada bulan Januari 2012 impor migas sebesar USD2,99 miliar. "Penurunan terjadi sebesar 18,05 persen atau USD 0,66 miliar dibanding Desember 2011, tapi jika dibanding Januari 2011 maka terlihat peningkatan 20,80 persen atau USD1,99 miliar," paparnya.
Negara pemasok barang impor non migas terbesar di Januari 2012 ditempati oleh China dengan nilai USD2,53 miliar dengan pangsa 21,88 persen, kemudian Jepang USD1,74 miliar (pangsa 15,06 persen) dan Singapura USD850 juta (pangsa 7,31 persen).
"Impor non migas dari negara-negara di ASEAN mencapai 20,94 persen sementara dari Uni Eropa sebesar 9,42 persen," pungkasnya.(ank)
()