Nilai Tukar Petani Aceh naik 0,07%

Kamis, 01 Maret 2012 - 16:23 WIB
Nilai Tukar Petani Aceh naik 0,07%
Nilai Tukar Petani Aceh naik 0,07%
A A A


Sindonews.com - Nasib petani di Provinsi Aceh masih jauh dari kesejahteraan, hal ini bisa dilihat dari perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP).

NTP Aceh pada Februari 2012 tercatat 105,08 atau hanya tumbuh melambat yakni sebesar 0,07 persen dibanding NTP Januari 2012 yaitu 105,01. Pada bulan sama, inflasi pedesaan di Aceh juga tercatat 0,11 persen.

Kondisi NTP Aceh ini sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan pertumbuhan NTP Sumatera Selatan pada bulan yang sama. NTP Provinsi tersebut tercatat tumbuh 1,13 persen sekaligus menjadi Provinsi dengan kenaikan NTP terbesar di nusantara pada Februari 2012.

"Pemerintah atau instansi terkait sepertinya harus lebih memperhatikan lagi sektor pertanian agar kesejahteraan petani semakin meningkat," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Syeh Suhaimi saat memaparkan berita resmi statistik pada pers di Banda Aceh, Kamis (1/2/2012).

NTP yang diperoleh dari indeks harga diterima terhadap yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator melihat daya beli petani di pedesaan.

Menurutnya, kenaikan 0,07 persen NTP disebabkan indeks harga diterima petani pada Februari 2012 naik sebesar 0,19 persen dibanding indeks harga dibayar petani yang hanya tumbuh 0,13 persen.

Pada Februari lalu ada tiga subsektor pertanian Aceh mengalami kenaikan yaitu tanaman pangan, tanaman perkebunan rakyat dan perikanan. Kenaikan tertinggi terjadi pada sub sektor tanaman pangan sebesar 1,19 persen.

Sementara dua sub sektor lain yaitu hortikultura dan peternakan mengalami penurunan masing-masing 1,27 dan 0,24 persen.

Naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) pada Februari 2012 menyebabkan Provinsi Aceh mengalami inflasi pedesaan sebesar 0,11 persen.

BPS Aceh merilis, IKRT Aceh pada Februari lalu menjadi 133,04 naik dari 132,89 pada bulan sebelumnya. Ini terjadi karena naiknya harga barang dan jasa pada kelompok sandang, kesehatan, makanan jadi, transportasi dan komunikasi yang mencapai 0,26 hingga 0,47 persen.

Sementara kelompok perumahan, pendidikan, rekreasi dan olahraga tercatat tutun sebesar 0,01 persen. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4840 seconds (0.1#10.140)