Jual Elpiji harga tinggi, pangkalan terancam sanksi

Sabtu, 03 Maret 2012 - 18:21 WIB
Jual Elpiji harga tinggi,...
Jual Elpiji harga tinggi, pangkalan terancam sanksi
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo mengaku akan memberi sanski tegas kepada pangkalan yang menjual gas Elpiji 3 kg dengan harga tinggi ke masyarakat. Hal ini menyusul dalam dua pekan terakhir pasokan gas elpiji dari Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Bone sudah mulai normal.

"Sanksinya bisa saja pencabutan izin, tetapi tentu ada mekanisme yang akan dilalui," kata Kabag Ekonomi Pemkab Wajo Arwes, Sabtu (3/3/2012).

Mekanisme, tersebut, kata Arwes, adalah adanya evaluasi monitoring, bagi pangkalan atau agen yang menjual di atas harga Eceran tertinggi (HET) akan diberi teguran lisan, apabila kembali ditemukan, maka akan diperingati dengan mengirim surat ke Pertamina.

"Pertamina bisa saja memberikan sanksi pengurahan jatah atau sanksi terakhir berupa pemutusan hubungan usaha, kami dari pemkab tentu sanksi terberat adalah pencabutan izin usaha," katanya.

Dia mengungkapkan, berdasarkan pantauannya selam dua pekan terakhir, sudah tidak ada lagi harga Rp20 sampai Rp30 ribu di pasaran. Di tingkat pengecer harga Elpiji 3 kilo berkisar Rp16 ribu-17 ribu. "Dua pekan terakhir Elpiji sudah tidak langka di pasaran," katanya.

Direktur agen Elpiji PT Wajo Harapan HM As'ad, mengatakan kondisi kelangkaan gas Elpiji di Wajo beberapa pekan lalu sudah bisa teratasi, bahkan gas elpiji 3 kg miliknya kini sudah banyak yang bertunpuk di gudang.

"Gas Elpiji 3 Kg sudah aman, harganya kembali sudah normal yakni Rp14 ribu kami jual ke pangkalan, karena kalau kami jual lebih dari itu mana mungkin laku," katanya.

Salah satu pengelola pangkalan Elpiji Toko Sumber Harapan, H Abd Rauf, juga mengungkapkan, dalam sepekan terakhir pasokan Elpiji di Kota Sengkang sudah tidak ada kelangkaan. "Dalam sepekan ini Elpiji sudah stabil," katanya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9181 seconds (0.1#10.140)