PTPN XIII terbitkan obligasi Rp200 M pada kuartal IV
A
A
A
Sindonews.com - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII berencana menerbitkan surat utang (obligasi) senilai Rp200 miliar pada kuartal IV tahun ini. Dana hasil obligasi tersebut dialokasikan perusahaan untuk investasi tanaman baru.
Direktur Utama PTPN XIII Baim Rachman mengatakan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perkebunan tersebut saat ini masih mempersiapkan segala sesuatunya terkait penerbitan obligasi tersebut.
“Penerbitan ini perlu waktu, seperti pemeringkatan dari Pefindo, penunjukan underwriter, prospektus perusahaan dan sebagainya. Sehingga kami proyeksikan, obligasi baru diterbitkan pada Oktober atau November tahun ini,” kata dia di Jakarta, Selasa (6/3/2012)
Lebih lanjut Baim menjelaskan, dana hasil penerbitan obligasi tersebut untuk investasi tanaman baru berupa karet maupun kelapa sawit. Hal itu dilakukan lantaran saat ini di beberapa area tanam milik perseroan, terdapat sejumlah tanaman tua yang harus diganti atau ditanami ulang (replanting).
Untuk tahun ini, Baim menuturkan, perseroan akan melakukan penanaman baru kelapa sawit seluas 10.000 hektar (ha) dan penanaman ulang sekitar 3 ha. Sedangkan, untuk lahan karet, yang akan ditanami baru seluas 1.000 ha dan penanaman ulang karet seluas 800 ha.
Dana hasil obligasi tersebut, menurut Baim akan masuk ke dalam belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini. Adapun, capex yang dialokasikan perusahaan pada 2012 sebesar Rp500 miliar. "Dana capex tersebut, sebagian berasal dari obligasi, kas internal perusahaan maupun pinjaman perbankan," tandasnya. (ank)
Direktur Utama PTPN XIII Baim Rachman mengatakan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perkebunan tersebut saat ini masih mempersiapkan segala sesuatunya terkait penerbitan obligasi tersebut.
“Penerbitan ini perlu waktu, seperti pemeringkatan dari Pefindo, penunjukan underwriter, prospektus perusahaan dan sebagainya. Sehingga kami proyeksikan, obligasi baru diterbitkan pada Oktober atau November tahun ini,” kata dia di Jakarta, Selasa (6/3/2012)
Lebih lanjut Baim menjelaskan, dana hasil penerbitan obligasi tersebut untuk investasi tanaman baru berupa karet maupun kelapa sawit. Hal itu dilakukan lantaran saat ini di beberapa area tanam milik perseroan, terdapat sejumlah tanaman tua yang harus diganti atau ditanami ulang (replanting).
Untuk tahun ini, Baim menuturkan, perseroan akan melakukan penanaman baru kelapa sawit seluas 10.000 hektar (ha) dan penanaman ulang sekitar 3 ha. Sedangkan, untuk lahan karet, yang akan ditanami baru seluas 1.000 ha dan penanaman ulang karet seluas 800 ha.
Dana hasil obligasi tersebut, menurut Baim akan masuk ke dalam belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini. Adapun, capex yang dialokasikan perusahaan pada 2012 sebesar Rp500 miliar. "Dana capex tersebut, sebagian berasal dari obligasi, kas internal perusahaan maupun pinjaman perbankan," tandasnya. (ank)
()