2012, Ramayana pasang target laba Rp452,7 M
A
A
A
Sindonews.com – PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) menargetkan laba sebesar Rp452,7 miliar pada tahun ini atau naik 20,1 persen dibanding tahun 2011 Rp377 miliar.
Kenaikan laba akan didorong dari peningkatan pendapatan yang ditargetkan Rp7,5 triliun, atau naik 13,80 persen dibanding tahun 2011 sebesar Rp6,59 triliun. Direktur RALS, Setyadi Surya mengatakan, untuk merealisasikan target tersebut pihaknya berencana membuka lima gerai baru.Tiga di antaranya di Cirebon,Kebayoran Lama, serta Lampung. “Saat ini kami memiliki 107 gerai di 56 kota,” ujarnya saat dihubungi kemarin.
Perseroan, lanjut dia, akan mengandalkan kas internal sebagai untuk biaya ekspansi. Besarnya kas internal membuat perseroan belum berpikir untuk mencari pinjaman perbankan ataupun sumber pembiayaan lain dari pasar modal. “Kas perseroan masih cukup kuat yakni sekitar Rp700 miliar hingga Rp800 miliar,” ungkapnya.
Berdasarkan tingkat pertumbuhan 2011,gerai Ramayana di luar Pulau Jawa mengalami pertumbuhan penjualan yang paling tinggi yakni 10 persen. Kemudian disusul gerai perseroan di Pulau Jawa yakni tujuh persen. Sedangkan, gerai di Jakarta dan sekitarnya mencapai enam persen. Atas dasar itulah, perseroan optimistis target laba tahun ini bisa direalisasikan. Tahun ini, lanjut Setyadi, perseroan akan meningkatkan penjualan di supermarket yang kontribusinya terhadap penjualan sebesar 34,3 persen, dan sisanya dari sales fashion.
Minimnya kontribusi penjualan di supermarket karena awalnya bukanlah bisnis utama. Kondisi ekonomi yang stabil diharapkan bisa menjadi penggerak dari penjualan di supermarket. Presiden Direktur Schroder Investment Management Indonesia, Michael Tjoajadi mengungkapkan ada kecenderungan saham sektor ritel dan konsumer cenderung dihargai lebih tinggi. Pasalnya saham sektor ini tak terpengaruh pada perkembangan kondisi ekonomi luar negeri. “Sektor ini sangat dipengaruhi oleh pendapatan masyarakat,” katanya.
Kenaikan laba akan didorong dari peningkatan pendapatan yang ditargetkan Rp7,5 triliun, atau naik 13,80 persen dibanding tahun 2011 sebesar Rp6,59 triliun. Direktur RALS, Setyadi Surya mengatakan, untuk merealisasikan target tersebut pihaknya berencana membuka lima gerai baru.Tiga di antaranya di Cirebon,Kebayoran Lama, serta Lampung. “Saat ini kami memiliki 107 gerai di 56 kota,” ujarnya saat dihubungi kemarin.
Perseroan, lanjut dia, akan mengandalkan kas internal sebagai untuk biaya ekspansi. Besarnya kas internal membuat perseroan belum berpikir untuk mencari pinjaman perbankan ataupun sumber pembiayaan lain dari pasar modal. “Kas perseroan masih cukup kuat yakni sekitar Rp700 miliar hingga Rp800 miliar,” ungkapnya.
Berdasarkan tingkat pertumbuhan 2011,gerai Ramayana di luar Pulau Jawa mengalami pertumbuhan penjualan yang paling tinggi yakni 10 persen. Kemudian disusul gerai perseroan di Pulau Jawa yakni tujuh persen. Sedangkan, gerai di Jakarta dan sekitarnya mencapai enam persen. Atas dasar itulah, perseroan optimistis target laba tahun ini bisa direalisasikan. Tahun ini, lanjut Setyadi, perseroan akan meningkatkan penjualan di supermarket yang kontribusinya terhadap penjualan sebesar 34,3 persen, dan sisanya dari sales fashion.
Minimnya kontribusi penjualan di supermarket karena awalnya bukanlah bisnis utama. Kondisi ekonomi yang stabil diharapkan bisa menjadi penggerak dari penjualan di supermarket. Presiden Direktur Schroder Investment Management Indonesia, Michael Tjoajadi mengungkapkan ada kecenderungan saham sektor ritel dan konsumer cenderung dihargai lebih tinggi. Pasalnya saham sektor ini tak terpengaruh pada perkembangan kondisi ekonomi luar negeri. “Sektor ini sangat dipengaruhi oleh pendapatan masyarakat,” katanya.
()