Rights issue Kimia Farma tunggu holding tuntas
A
A
A
Sindonews.com – Rencana penerbitan saham baru (rights issue) PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menunggu holding BUMN farmasi terlebih dahulu.
Kementerian BUMN memang berencana melakukan holding terhadap beberapa perusahaan, khususnya perusahaan farmasi yang ditargetkan akan rampung Juni mendatang. Selain itu, lanjut Direktur Utama KAEF Sjamsul Arifin mengatakan bahwa Menteri Koordinator bidang Perekonomian selaku Ketua Komite Privatisasi Perusahaan Perseroan telah menerbitkan surat keputusan rencana tersebut.
Dalam surat keputusan Menko Perekonomian, disebutkan dalam lampiran butir kelima, rights issue KAEF disetujui 20 persen dengan terlebih dahulu pengalihan saham negara pada PT Indofarma Tbk kepada PT Kimia Farma Tbk.
Selain itu, lanjut dia, Menteri BUMN juga telah menerbitkan surat Menteri Negara BUMN RI No.S-73/MBU/2012 tanggal 21 Februari 2012.Surat berperihal permohonan jadwal pembahasan atas program tahunan privatisasi tahun 2012 itu ditujukan kepada Ketua DPR yang menyebutkan pada butir C bahwa PT Kimia Farma Tbk akan melakukan secondary public offering (rights issue) maksimum 20 persen saham baru.
”Kami harap sudah bisa direalisasikan pada Juni mendatang,” harap dia saat dihubungi, kemarin. Seiring dengan itu lanjut dia, perseroan akan menunjuk konsultan untuk merealisasikan rencana tersebut. Karena saat ini perseroan tengah membuat business plan, menghitung value perusahaan, serta hal lainnya. Itu semua dilakukan seiring dengan pembahasan yang dilakukan dalam penyusunan Peraturan Pemerintah (PP).
Kementerian BUMN memang berencana melakukan holding terhadap beberapa perusahaan, khususnya perusahaan farmasi yang ditargetkan akan rampung Juni mendatang. Selain itu, lanjut Direktur Utama KAEF Sjamsul Arifin mengatakan bahwa Menteri Koordinator bidang Perekonomian selaku Ketua Komite Privatisasi Perusahaan Perseroan telah menerbitkan surat keputusan rencana tersebut.
Dalam surat keputusan Menko Perekonomian, disebutkan dalam lampiran butir kelima, rights issue KAEF disetujui 20 persen dengan terlebih dahulu pengalihan saham negara pada PT Indofarma Tbk kepada PT Kimia Farma Tbk.
Selain itu, lanjut dia, Menteri BUMN juga telah menerbitkan surat Menteri Negara BUMN RI No.S-73/MBU/2012 tanggal 21 Februari 2012.Surat berperihal permohonan jadwal pembahasan atas program tahunan privatisasi tahun 2012 itu ditujukan kepada Ketua DPR yang menyebutkan pada butir C bahwa PT Kimia Farma Tbk akan melakukan secondary public offering (rights issue) maksimum 20 persen saham baru.
”Kami harap sudah bisa direalisasikan pada Juni mendatang,” harap dia saat dihubungi, kemarin. Seiring dengan itu lanjut dia, perseroan akan menunjuk konsultan untuk merealisasikan rencana tersebut. Karena saat ini perseroan tengah membuat business plan, menghitung value perusahaan, serta hal lainnya. Itu semua dilakukan seiring dengan pembahasan yang dilakukan dalam penyusunan Peraturan Pemerintah (PP).
()