PM Singapura: ASEAN harus waspadai krisis Eropa
PM Singapura: ASEAN harus waspadai krisis Eropa
A
A
A
Sindonews.com - Dalam pertemuan bilateral denga Indonesia di Istana Bogor, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong mengatakan negara-negara di Asia Tenggara khususnya Singapura dan Indonesia agar waspada menghadapi krisis ekonomi yang terjadi di Eropa dan Amerika.
"Kita harus sangat waspada, bukan hanya untuk memperluas perkembangan kita, tetapi juga untuk memperkuat ketahanan kita dan kerjasama kita sehingga kita dapat bekerja sama dan siap menghadapi krisis," tutur Lee dalam pidato pengantarnya di hadapan Presiden SBY di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (13/3/2012).
Dia juga menambahkan krisis di Eropa dan Amerika ini dikhawatirkan akan mengganggu ekonomi negara-negara Asia Tenggara. Sehingga perlu adanya kerjasama antar negara ASEAN seperti halnya dengan Singapura saat dilanda krisis ekonomi pada 2009 silam bekerjasama dengan Indonesia. Hal ini dilakukan untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Singapura.
"Indonesia mengharapkan pertumbuhan 6,5 persen, Singapura mengharapkan hingga tiga persen," katanya.
Dalam kesempatan ini, Lee mengaku senang berkunjung ke Istana Bogor, Jawa Barat, dalam pertemuan rutin Annual Leaders Retreat.
"Terimakasih Presiden Yudhoyono untuk sambutanya yang hangat kepada saya dan delegasi saya di Bogor ini. Ini kunjungan pertama saya ke Bogor dan saya senang berada disini," ujarnya.
Pada berita sebelumnya, Menteri Luar Negeri, Marty M. Natalegawa mengatakan, pertemuan tersebut merupakan pertemuan tahunan kedua kepala negara dengan agenda besarnya meningkatkan hubungan bilateral secara substansial, seperti di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi.
Marty juga menyebutkan pentingnya hubungan ekonomi Indonesia dan ekonomi Singapura yang sifatnya saling melengkapi. Perdagangan kedua negara menunjukkan tren positif dalam lima tahun terakhir.
Pada tahun 2011 ini, volume perdagangan naik hingga 33 persen dibanding tahun 2010. Nilai perdagangan mencapai lebih dari USD41 miliar. Nilai investasi Singapura di Indonesia tahun 2011 mencapai USD5,1 miliar. (ank)
"Kita harus sangat waspada, bukan hanya untuk memperluas perkembangan kita, tetapi juga untuk memperkuat ketahanan kita dan kerjasama kita sehingga kita dapat bekerja sama dan siap menghadapi krisis," tutur Lee dalam pidato pengantarnya di hadapan Presiden SBY di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (13/3/2012).
Dia juga menambahkan krisis di Eropa dan Amerika ini dikhawatirkan akan mengganggu ekonomi negara-negara Asia Tenggara. Sehingga perlu adanya kerjasama antar negara ASEAN seperti halnya dengan Singapura saat dilanda krisis ekonomi pada 2009 silam bekerjasama dengan Indonesia. Hal ini dilakukan untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Singapura.
"Indonesia mengharapkan pertumbuhan 6,5 persen, Singapura mengharapkan hingga tiga persen," katanya.
Dalam kesempatan ini, Lee mengaku senang berkunjung ke Istana Bogor, Jawa Barat, dalam pertemuan rutin Annual Leaders Retreat.
"Terimakasih Presiden Yudhoyono untuk sambutanya yang hangat kepada saya dan delegasi saya di Bogor ini. Ini kunjungan pertama saya ke Bogor dan saya senang berada disini," ujarnya.
Pada berita sebelumnya, Menteri Luar Negeri, Marty M. Natalegawa mengatakan, pertemuan tersebut merupakan pertemuan tahunan kedua kepala negara dengan agenda besarnya meningkatkan hubungan bilateral secara substansial, seperti di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi.
Marty juga menyebutkan pentingnya hubungan ekonomi Indonesia dan ekonomi Singapura yang sifatnya saling melengkapi. Perdagangan kedua negara menunjukkan tren positif dalam lima tahun terakhir.
Pada tahun 2011 ini, volume perdagangan naik hingga 33 persen dibanding tahun 2010. Nilai perdagangan mencapai lebih dari USD41 miliar. Nilai investasi Singapura di Indonesia tahun 2011 mencapai USD5,1 miliar. (ank)
()
Explore More