BBM naik, tarif angkot Depok naik Rp500

Selasa, 13 Maret 2012 - 19:28 WIB
BBM naik, tarif angkot...
BBM naik, tarif angkot Depok naik Rp500
A A A
Sindonews.com - Dampak rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada April mendatang meluas terhadap kenaikan tarif angkutan umum. Meski belum ada sopir angkutan kota (angkot) yang menaikan ongkos secara sepihak, namun dipastikan kenaikan tarif angkutan di Depok mencapai Rp500.

"Pasti ongkos naik, ya sekira Rp500 baik jarak dekat ataupun jauh. Tapi, masalah kenaikan bukan Organda yang punya wewenang," ucap Wakil Ketua DPC Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Kota Depok Saimon kepada wartawan, Selasa (13/3/2012).

Saimon menuturkan, rencana kenaikan ongkos angkot harus mendapat persetujuan dari sejumlah pihak seperti Walikota, DPRD, Kepolisian dan Dishub. Pihaknya hanya mengusulkan besaran kisaran kenaikan ongkosnya.

Dia mencontohkan, kalau dari terminal ke Depok timur ongkosnya Rp2.500 akan naik menjadi Rp3.000. "Kalau tetap tidak mungkin, jadi kita naikkan Rp500. Karena tidak mungkin naik Rp300, jadi bulatkan saja. Tentunya, kenaikan ini kita mengikuti ketentuan dari pemerintah," tuturnya.

Menurutnya, hal ini dilakukan guna mencegah sopir maupun pengusaha menjadi rugi. Meski begitu, dia menyadari masyarakat akan merasa keberatan dengan rencana kenaikan tersebut.

"Mau bagaimana lagi, kita nantinya hanya mengikuti pemerintah saja. Jangan sampai, sopir dan pengusaha merugi. Apalagi, setoran naik dan mobil juga mahal. Tapi, masyarakat juga pasti ada yang keberatan," papar dia.

Untuk itu, dia berharap agar kenaikan tersebut tidak terlalu tinggi atau bisa meringankan masyarakat. Bahkan, lanjutnya, dirinya juga mengaku belum ada gejolak dari sopir untuk menaikan ongkos.

Salah satu pemilik angkot D03 jurusan Depok-Parung Fahmi mengaku akan mengikuti ketentuan dari pemerintah. Pasalnya, di saat kenaikan BBM harga barang lainnya akan naik. Untuk itu, dirinya juga berharap kenaikan ongkos yang bisa menutupi kebutuhan dalam perawatan dan operasional angkot.

"Intinya kita sih mengikuti yang lain saja. Kalau dinaikkan, saya tidak takut kehilangan penumpang. Apalagi, ini karena semuanya diikuti juga harga barang yang pada naik. Apalagi, biaya perawatan mobil akan naik dan untuk menyamakan setoran juga ikut naik," tegas Fahmi. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0682 seconds (0.1#10.140)