Harga cabai kian pedas

Sindonews.com - Jelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April mendatang, harga berbagai jenis cabai mengalami peningkatan hingga 70 persen. Sejumlah cabai yang mengalami kenaikan harga ini terdiri dari cabai merah gepeng, cabai merah keriting, dan cabai rawit.

Dari informasi yang dihimpun di Pasar Guntur Ciawitali, Garut, kenaikan harga berbagai cabai ini mulai terjadi sejak seminggu yang lalu. Sejumlah pedagang mengaku, meningkatnya harga jual dipicu oleh rencana kenaikan BBM dan faktor cuaca. “Di semua tempat sama. Harganya mulai naik sedikit demi sedikit,” kata seorang penjual cabai Pasar Guntur Ciawitali Garut, Oping Taufik Budiman, kemarin.

Dia menyebutkan,harga cabai merah gepeng saat ini berada di kisaran Rp35 ribu per kg. Padahal satu minggu sebelumnya, harga cabai jenis ini masih Rp15 ribu per kg. Sementara itu, harga cabai merah keriting saat ini per kgnya berada di kisaran Rp20 ribu dari sebelumnya hanya Rp10 ribu. Sementara harga cabai rawit naik dari Rp13 ribu per kg menjadi Rp20 ribu. “Banyak pembeli yang mengeluh sebenarnya. Tapi mau bagaimana lagi. Mengeluhnya jangan sama kami, tapi ke pemerintah,” ujarnya.

Sementara itu, para pembeli dari kalangan pengusaha kecil menengah menuturkan keluhannya terkait meroketnya harga-harga cabai ini. Salah seorang pemilik warung bakso di kawasan Jalan Cimanuk, Mansur Efendi, 35, misalnya, merasa keberatan dengan naiknya harga berbagai jenis cabai tersebut.

“Cabai sangat kami perlukan untuk bahan baku sambal. Kami khawatir, naiknya harga cabai akan disusul pula oleh berbagai komoditas bahan makanan lainnya,” katanya.

Sementara itu,seorang warga Kelurahan Garut Kota, Siti Sumartini, berharap pemerintah cepat tanggap agar kenaikan harga tidak terjadi pada berbagai komoditas lain.
“Penghasilan keluarga saya terbatas. Pemerintah harus cepat tanggap menangani masalah ini,”tukasnya.