Bakrie-Sampoerna sinergikan bisnis telekomunikasi
A
A
A
Sindonews.com – Bakrie Telecom menjual 10 persen sahamnya kepada unit usaha Sampoerna, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesa (STI), senilai USD90 juta atau sekitar Rp810 miliar.
Sebagai imbalannya, Bakrie Telecom akan mendapatkan 35 persen saham STI melalui mekanisme tukar guling (share swap). Kedua perusahaannya juga akan bergabung di bawah manajemen Bakrie Telecom.
“Pemegang saham kedua perusahaan, Bakrie Teelecom dan STI, sepakat untuk mengintegrasikan operasi bisnisnya di bawah satu manajemen di dalam Bakrie Telecom. Bakrie Telecom yang baru bermaksud mengakselerasi penetrasi penyediaan konvergensi selulernya kepada seluruh pelanggannya di Indonesia,” ungkap Presiden Direktur PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) Anindya Bakrie saat penandatanganan Penjualan Bersyarat Perjanjian Jual Beli di Jakarta kemarin.
Anindya mengungkapkan, dalam proses deleveraging, BTEL melakukan pembukuan dengan menaikkan hingga Rp140 miliar nilai modal untuk tahun ini, yang terbagi senilai Rp900 juta berasal dari penerbitan Non-Preemptive Hak dan Rp500 juta dari fasilitas pinjaman bank.
Menurut Anindya, saham BTEL yang akan dilepas masih menunggu valuasi dan persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS), namun BTEL sudah menyiapkan untuk penerbitan saham baru sebesar 10 persen dengan target perolehan dana senilai Rp900 miliar.
Anindya menambahkan, dana yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk pembayaran awal senilai Rp650 miliar utang jatuh tempo pada September 2012. Selain itu, untuk membiayai penukaran saham dengan Sampoerna,dan untuk membuat investasi lebih lanjut dalam konektivitas data, serta modal kerja untuk meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman pelanggan.
Setelah proses negosiasi, kata dia, BTEL dan pemegang saham STI setuju untuk mengintegrasikan operasi bisnis di bawah satu manajemen BTEL. “Kami sudah mensosialisasikan proses ini kepada kreditur dan vendor untuk memastikan bahwa semua pemegang saham mendukung langkah sinergi besar ini,” ucap Anindya.
Sementara itu, Presiden Komisaris PT PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI) Michael Sampoerna mengungkapkan,kemampuan unik Sampoerna Strategic meliputi pengembangan produk dan distribusi, penetrasi pasar, serta layanan dan kontrol kualitas.
“Sebelumnya sudah menjajaki provider karena samasama operator CDMA dan memiliki visi yang sama bagaimana industri CDMA ke depan. Ini bagian dari kami mengantisipasi bisnis telekomunikasi yang semakin pesat ke depannya,”katanya. Michael mengungkapkan, entitas baru akan mendapatkan keuntungan dari efisiensi yang lebih besar melalui biaya pemasaran bersama, pemeliharaan infrastruktur bersama, dan pembebasan biaya intraoperator, yang akan diteruskan kepada pemegang saham dan pelanggan.
()