Aksi borong BBM untuk nelayan sudah terjadi
A
A
A
Sindonews.com - Aksi borong Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi di stasiun pengisian bakar nelayan, SPBN Demak, Jawa Tengah. Tak tanggung-tanggung, pemborong langsung membeli hingga 600 liter solar. Mereka menolak dituding menimbun, dengan dalih BBM tersebut untuk membantu nelayan yang bisa membelinya dengan cara mengutang.
Saat didatangi patroli Polisi Air Polres Demak, Munasor, warga desa Purworejo Kecamatan Bonang menuturkan, pembelian solar dalam jumlah besar tersebut, untuk disetorkan atau didistribusikan ke pengecer-pengecer di kawasan Bonang. Ia menyangkal aksi memborong solar itu, untuk ditimbun sendiri, sebab perannya hanya sebatas kurir yang dibayar 30 ribu rupiah sekali angkut.
Menurutnya, meski dijual kepada nelayan di atas harga normal namun rata-rata nelayan yang membeli tidak keberatan. Bahkan mereka justru terbantu, sebab pembayaran solar bisa dilakukan secara mengutang atau setelah hasil tangkapan laut mereka terjual.
Biasanya, lanjut Munasor, BBM sebanyak 600 liter, habis terjual dalam kurun waktu dua hingga tiga hari. Sehingga dalam kurun waktu tersebut ia bisa kembali mengambil BBM di SPBN Morodemak dan didistribusikannya kepada para pengecer langganannya.
Kasatpol Air Polres Demak AKP Zainul Arifin mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui ada tidaknya unsur penimbunan, yang berpotensi kelangkaan bbm. Apalagi, Munasor membeli solar di SPBN Morodemak sudah melebihi kapasitas yang diizinkan tanpa surat pengantar dari dinas terkait. “Kita akan melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang dugaan penimbunan,” ujarnya pada wartawan, Jumat (16/3/2012).
Sementara salah seorang nelayan Morodemak, Gus Wahid mengatakan, para pengecer akan langsung melakukan pembatasan pembelian, setiap menjelang kenaikan harga BBM.
“Kami selalu menjadi pihak yang paling dirugikan akibat kenaikan harga BBM, sebab mahalnya bahan bakar tak sebanding dengan hasil tangkapan laut,” pungkasnya. (bro)
()