Investasi industri automotif
A
A
A
Sindonews.com - Pekan lalu berita menarik muncul di berbagai media, yaitu rencana ekspansi perusahaan mobil Honda Prospect Motor. Industri mobil Jepang itu dewasa ini memiliki kapasitas produksi 60 ribu unit per tahun dan kapasitas ini hendak dinaikkan tiga kali lipat menjadi 180 ribu unit per tahun dengan investasi Rp3,1 triliun.
Pabrik tersebut hendak dibangun di belakang kawasan pabrik yang sudah ada saat ini, yaitu di kawasan Karawang, Jawa Barat. Rencana pembangunan pabrik itu secara kebetulan memang terjadi bersamaan dengan penurunan drastis penjualan mobil Honda di Indonesia sebagai dampak dari banjir bandang di Thailand yang melanda pabrik mereka di Ayuthaya. Sebagai akibatnya, pasokan suku cadang dari pabrik tersebut maupun pasokan mobil jadi (completely built up atau CBU) menjadi sangat kecil.
Bahkan pada Januari 2012 lalu, Honda hanya mampu menjual mobil Honda Jazz sebanyak dua unit karena permasalahan tersebut. Dalam penjelasan mereka kepada media, President and CEO Asian Honda Motor Ltd Hiroshi Kobayashi mengatakan, dengan pembangunan pabrik baru tersebut, Honda sekaligus menjadikan Indonesia sebagai salah satu pabrik utama di Asia Tenggara di sampingThailand. Pernyataan tersebut dilanjutkan dengan, ”Posisi Honda Indonesia sangat penting untuk bisnis Honda secara global karena Indonesia merupakan pasar automotif terbesar di Asia Tenggara.
”Pernyataan Kobayashi ini seakan mengulang statemen pimpinan perusahaan mobil Amerika Serikat General Motors yang mengatakan,”Dulu kami berpendapat bahwa pasar automotif terbesar di Asia Tenggara adalah Thailand.Sekarang kami tahu, ternyata pasar terbesar tersebut adalah Indonesia.” Sebagaimana saya tulis beberapa bulan yang lalu, General Motors akhirnya hendak melakukan revitalisasi pabrik mereka di Pondok Ungu dan akan melipatduakan kapasitas produksi dari 20 ribu menjadi 40 ribu per tahun.
Perluasan pabrik Honda Prospect Motor tersebut, yang diharapkan selesai pada 2014 mendatang, juga akan memasok pasar ekspor sekitar 20 persen dari produksi mereka. Ini berarti Indonesia semakin dijadikan pusat basis produksi automotif yang penting bagi berbagai industri automotif global.Terlebih lagi pernyataan mereka bahwa pabrik tersebut akan menggunakan komponen lokal sebanyak 80 persen, maka ini berarti akan semakin dalam ”lokalisasi” yang dilakukan industri automotif kita.
Strategi ini tampaknya merupakan dampak dari gangguan pasokan yang datang bertubi-tubi,yaitu setelah gempa di Jepang dan banjir bandang di Thailand. Dengan rencana ekspansi industri mobil Honda tersebut, kita melihat semakin kencangnya pacuan antara berbagai industri automotif di Indonesia. Sebagai contoh, belum lama ini perusahaan mobil Toyota menyatakan akan menambah kapasitas produksinya dengan 50 ribu unit sehingga akan mencapai 230 ribu unit. Keputusan tersebut belum lama dari saat mereka memutuskan untuk melakukan ekspansi dari 110 ribu unit per tahun menjadi 180 ribu unit per tahun.
Ekspansi Toyota ini bersamaan dengan ekspansi Daihatsu Motor yang merupakan anak dari perusahaan Toyota yang juga memproduksi Toyota Rush dan Avanza bagi perusahaan Toyota, yang sedang melakukan penambahan pabrik baru dengan kapasitas sebesar 100 ribu unit di kawasan industri Surya Cipta di Cikarang. Penambahan kapasitas tersebut membuat kapasitas produksi Daihatsu akan menjadi 430 ribu unit,yaitu dengan kapasitas pabrik yang sekarang ada di Sunter. Ini berarti grup Toyota akan memiliki kapasitas produksi sekitar 660 ribu unit di akhir 2013.
Sementara itu,Nissan Motor Indonesia, yang sebelumnya memiliki kapasitas 50 ribu unit per tahun, pada pertengahan 2010 memutuskan untuk menambah kapasitasnya dua kali lipat sehingga menjadi 100 ribu unit. Ternyata pertengahan 2011 lalu mereka memutuskan untuk menambah lagi kapasitas pabriknya menjadi 180 ribu unit. Langkah serupa dilakukan Suzuki dan Hino. Pabrikan mobil Mitsubishi juga terus melakukan ekspansi pabriknya sejalan dengan peningkatan penjualan produk mereka yang terjadi selama beberapa tahun terakhir ini.
Dari berbagai langkah ekspansi tersebut,yang belum terdengar suaranya hingga saat ini adalah perusahaan automotif Amerika Serikat lainnya, Ford Motor Company. Perusahaan automotif dari Amerika Serikat tersebut baru saja membukukan kenaikan penjualan sangat fantastis, yaitu 94 persen, sehingga menjadi hampir 16 ribu unit yang terjual di 2011 lalu. Jumlah penjualan tersebut bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan mobil General Motors (GM).
Jika GM sudah memutuskan untuk menambah kapasitas produksi mereka menjadi 40 ribu unit, rasanya sangat logis untuk memprediksi Ford Motor Company tentu sudah menyiapkan diri dalam membangun pabrik mobil tersebut. Terlebih lagi penjualan mobil mereka di Indonesia ternyata juga terganggu oleh pasokan dari Thailand yang terkena banjir bandang tersebut. Ini berarti, pembangunan pabrik di Indonesia harus menjadi rencana strategis mereka.
Sementara itu, industri mobil Eropa, terutama Mercedes Benz dan Volkswagen, maupun industri mobil Prancis, yaitu Renault dan Peugeot, tampaknya juga merencanakan investasi di Indonesia. Industri mobil Korea, Hyundai, hingga hari ini belum terdengar keputusannya setelah pada tahun lalu menyatakan sedang akan memutuskan apakah investasi dilakukan di Indonesia atauVietnam.Yang jelas,industri bahan baku mobil, yaitu baja dan ban dari Korea, sudah mulai melakukan investasi di Indonesia.
Ini berarti investasi pabrik mobil Korea di Indonesia hanyalah soal waktu saja. Perkembangan ini bagaimanapun tidak terlepas dari prospek industri automotif yang dimiliki Indonesia.Dari sisi permintaannya, terutama melihat pengalaman China dan Brasil, produk domestik bruto (PDB) per kapita sebesar USD3.000 ternyata merupakan suatu titik yang sangat penting.Pada titik itulah Brasil,yang memiliki jumlah penduduk hampir sama dengan Indonesia, berhasil mencapai penjualan mobil sebesar 1 juta unit pada 1994.
Kinerja tersebut terulang kembali setelah Brasil mengalami krisis pada 1998 sampai 2000 sehingga penjualan mobil kembali mencapai 1 juta unit pada 2004 setelah PDB per kapita kembali melampaui USD3.000. Tahun lalu Brasil berhasil menjual mobil sebanyak 3,63 juta unit dan menempatkan negara tersebut sebagai negara yang memiliki pasar automotif keempat terbesar di dunia melampaui Jerman.
Dengan pengalaman tersebut, saya semakin yakin, penjualan mobil di Indonesia akan melampaui 1 juta unit di tahun 2012 ini dan melampaui dunia juta unit disekitar tahun 2016–2017.
CYRILLUS HARINOWO HADIWERDOYO
Pengamat Ekonomi
Pabrik tersebut hendak dibangun di belakang kawasan pabrik yang sudah ada saat ini, yaitu di kawasan Karawang, Jawa Barat. Rencana pembangunan pabrik itu secara kebetulan memang terjadi bersamaan dengan penurunan drastis penjualan mobil Honda di Indonesia sebagai dampak dari banjir bandang di Thailand yang melanda pabrik mereka di Ayuthaya. Sebagai akibatnya, pasokan suku cadang dari pabrik tersebut maupun pasokan mobil jadi (completely built up atau CBU) menjadi sangat kecil.
Bahkan pada Januari 2012 lalu, Honda hanya mampu menjual mobil Honda Jazz sebanyak dua unit karena permasalahan tersebut. Dalam penjelasan mereka kepada media, President and CEO Asian Honda Motor Ltd Hiroshi Kobayashi mengatakan, dengan pembangunan pabrik baru tersebut, Honda sekaligus menjadikan Indonesia sebagai salah satu pabrik utama di Asia Tenggara di sampingThailand. Pernyataan tersebut dilanjutkan dengan, ”Posisi Honda Indonesia sangat penting untuk bisnis Honda secara global karena Indonesia merupakan pasar automotif terbesar di Asia Tenggara.
”Pernyataan Kobayashi ini seakan mengulang statemen pimpinan perusahaan mobil Amerika Serikat General Motors yang mengatakan,”Dulu kami berpendapat bahwa pasar automotif terbesar di Asia Tenggara adalah Thailand.Sekarang kami tahu, ternyata pasar terbesar tersebut adalah Indonesia.” Sebagaimana saya tulis beberapa bulan yang lalu, General Motors akhirnya hendak melakukan revitalisasi pabrik mereka di Pondok Ungu dan akan melipatduakan kapasitas produksi dari 20 ribu menjadi 40 ribu per tahun.
Perluasan pabrik Honda Prospect Motor tersebut, yang diharapkan selesai pada 2014 mendatang, juga akan memasok pasar ekspor sekitar 20 persen dari produksi mereka. Ini berarti Indonesia semakin dijadikan pusat basis produksi automotif yang penting bagi berbagai industri automotif global.Terlebih lagi pernyataan mereka bahwa pabrik tersebut akan menggunakan komponen lokal sebanyak 80 persen, maka ini berarti akan semakin dalam ”lokalisasi” yang dilakukan industri automotif kita.
Strategi ini tampaknya merupakan dampak dari gangguan pasokan yang datang bertubi-tubi,yaitu setelah gempa di Jepang dan banjir bandang di Thailand. Dengan rencana ekspansi industri mobil Honda tersebut, kita melihat semakin kencangnya pacuan antara berbagai industri automotif di Indonesia. Sebagai contoh, belum lama ini perusahaan mobil Toyota menyatakan akan menambah kapasitas produksinya dengan 50 ribu unit sehingga akan mencapai 230 ribu unit. Keputusan tersebut belum lama dari saat mereka memutuskan untuk melakukan ekspansi dari 110 ribu unit per tahun menjadi 180 ribu unit per tahun.
Ekspansi Toyota ini bersamaan dengan ekspansi Daihatsu Motor yang merupakan anak dari perusahaan Toyota yang juga memproduksi Toyota Rush dan Avanza bagi perusahaan Toyota, yang sedang melakukan penambahan pabrik baru dengan kapasitas sebesar 100 ribu unit di kawasan industri Surya Cipta di Cikarang. Penambahan kapasitas tersebut membuat kapasitas produksi Daihatsu akan menjadi 430 ribu unit,yaitu dengan kapasitas pabrik yang sekarang ada di Sunter. Ini berarti grup Toyota akan memiliki kapasitas produksi sekitar 660 ribu unit di akhir 2013.
Sementara itu,Nissan Motor Indonesia, yang sebelumnya memiliki kapasitas 50 ribu unit per tahun, pada pertengahan 2010 memutuskan untuk menambah kapasitasnya dua kali lipat sehingga menjadi 100 ribu unit. Ternyata pertengahan 2011 lalu mereka memutuskan untuk menambah lagi kapasitas pabriknya menjadi 180 ribu unit. Langkah serupa dilakukan Suzuki dan Hino. Pabrikan mobil Mitsubishi juga terus melakukan ekspansi pabriknya sejalan dengan peningkatan penjualan produk mereka yang terjadi selama beberapa tahun terakhir ini.
Dari berbagai langkah ekspansi tersebut,yang belum terdengar suaranya hingga saat ini adalah perusahaan automotif Amerika Serikat lainnya, Ford Motor Company. Perusahaan automotif dari Amerika Serikat tersebut baru saja membukukan kenaikan penjualan sangat fantastis, yaitu 94 persen, sehingga menjadi hampir 16 ribu unit yang terjual di 2011 lalu. Jumlah penjualan tersebut bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan mobil General Motors (GM).
Jika GM sudah memutuskan untuk menambah kapasitas produksi mereka menjadi 40 ribu unit, rasanya sangat logis untuk memprediksi Ford Motor Company tentu sudah menyiapkan diri dalam membangun pabrik mobil tersebut. Terlebih lagi penjualan mobil mereka di Indonesia ternyata juga terganggu oleh pasokan dari Thailand yang terkena banjir bandang tersebut. Ini berarti, pembangunan pabrik di Indonesia harus menjadi rencana strategis mereka.
Sementara itu, industri mobil Eropa, terutama Mercedes Benz dan Volkswagen, maupun industri mobil Prancis, yaitu Renault dan Peugeot, tampaknya juga merencanakan investasi di Indonesia. Industri mobil Korea, Hyundai, hingga hari ini belum terdengar keputusannya setelah pada tahun lalu menyatakan sedang akan memutuskan apakah investasi dilakukan di Indonesia atauVietnam.Yang jelas,industri bahan baku mobil, yaitu baja dan ban dari Korea, sudah mulai melakukan investasi di Indonesia.
Ini berarti investasi pabrik mobil Korea di Indonesia hanyalah soal waktu saja. Perkembangan ini bagaimanapun tidak terlepas dari prospek industri automotif yang dimiliki Indonesia.Dari sisi permintaannya, terutama melihat pengalaman China dan Brasil, produk domestik bruto (PDB) per kapita sebesar USD3.000 ternyata merupakan suatu titik yang sangat penting.Pada titik itulah Brasil,yang memiliki jumlah penduduk hampir sama dengan Indonesia, berhasil mencapai penjualan mobil sebesar 1 juta unit pada 1994.
Kinerja tersebut terulang kembali setelah Brasil mengalami krisis pada 1998 sampai 2000 sehingga penjualan mobil kembali mencapai 1 juta unit pada 2004 setelah PDB per kapita kembali melampaui USD3.000. Tahun lalu Brasil berhasil menjual mobil sebanyak 3,63 juta unit dan menempatkan negara tersebut sebagai negara yang memiliki pasar automotif keempat terbesar di dunia melampaui Jerman.
Dengan pengalaman tersebut, saya semakin yakin, penjualan mobil di Indonesia akan melampaui 1 juta unit di tahun 2012 ini dan melampaui dunia juta unit disekitar tahun 2016–2017.
CYRILLUS HARINOWO HADIWERDOYO
Pengamat Ekonomi
()