Produksi stroberi turun 30%

Selasa, 20 Maret 2012 - 13:01 WIB
Produksi stroberi turun 30%
Produksi stroberi turun 30%
A A A
Sindonews.com - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, melansir produksi stroberi yang ada di Bantaeng mengalami penurunan hingga 30 persen atau sekitar sekitar 1,7 ton per empat bulan, dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut Kepala Bidang Hortikultura Bantaeng, Suaib Pance mengatakan, hal tersebut dipicu cuaca buruk saat memasuki 2012 lalu. “Kondisi ini membuat tanaman stroberi tidak berbuah dan terserang penyakit,” ungkap Suaib, Selasa (20/3/2012).

Dia mengatakan, saat ini terdapat sekira dua hektar lahan tanaman stroberi yang ditanam di kecamatan Uluere, Bantaeng. Jika dalam kondisi normal, stroberi dapat menghasilkan sekitar 2 ton per Ha selama 3 bulan.

Selain cuaca buruk, sistem peremajaan tanaman stroberi di kawasan Kecamatan Uluere juga mengalami banyak kendala. Menurutnya, sebagian besar petani stroberi yang ada di Bantaeng masih menggunakan benih stroberi yang sudah tua. Sementara peremajaan tidak pernah dilakukan.

“SDM (Sumber Daya Manusia) masih sangat minim. Petani masih menjadikan tanaman stroberi sebagai tanaman sampingan,” jelas Suaib.

Para petani itu lebih memilih menanam bawang atau kentang karena dianggap dapat memberikan penghasilan yang lebih baik. Sehingga pihaknya akan dalam waktu dekat ini, berencana akan mendatangkan tenaga ahli stroberi dari Bandung untuk membantu pengembangan tanaman tersebut.

Tidak hanya itu, dia berjanji akan mengadakan 6.000 poly bag untuk pengembangan tanaman stroberi di kawasan Uluere itu. Saat ini, pihaknya baru menyediakan sekira 2.543 poly bag untuk tanaman itu.

Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah mengatakan, penanaman storoberi yang disatukan dengan apel tersebut, memang dipilih sebagai program pengembangan agro wisata di kabupaten berjulukan Butta Toa tersebut. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6716 seconds (0.1#10.140)