Blitar segera bangun lapangan terbang komersil

Kamis, 22 Maret 2012 - 16:39 WIB
Blitar segera bangun lapangan terbang komersil
Blitar segera bangun lapangan terbang komersil
A A A
Sindonews.com - Keinginan membangun lapangan terbang (lapter) komersil di Blitar tepatnya pada wilayah Dusun Jagoan, Desa/Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar telah memperoleh persetujuan dari DPRD Kabupaten Blitar. Rencana tersebut, telah dimasukkan oleh legislatif ke dalam peraturan daerah (perda) Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW).

“Entah pembangunanya dimulai kapan. Yang pasti akan bersifat multiyears. Karenanya, mulai sekarang itemnya (lapter) kita masukkan dalam pembahasan Perda rencana tata ruang," ujar Anggota Pansus Rencana Tata Ruang dan Wilayah Suwito Saren Satoto kepada wartawan, Kamis (22/3/2012).

Selain posisi yang jauh dari permukiman, calon landasan kaki pesawat seluas 40 hektar tersebut dinilai strategis. Di sisi lain, Blitar kerap mendapat kunjungan tamu dari lingkungan pejabat negara. Sejumlah tokoh nasional sendiri, kata Suwito kebetulan juga berasal dari Blitar.

Sebut saja Wakil Presiden Boediono, Panglima TNI Agus Suhartono, pimpinan KPK M Jasin, Wakil Ketua MK, Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Ahmad Sodiqi dan Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron.

Selain urusan pemerintahan, para pejabat penting ini juga rutin pulang ke kampung kelahiran. “Di Blitar sendiri juga ada ikon wisata Makam Proklamator Soekarno. Ini sepertinya menguntungkan jika ada lapter," terangnya.

Sekedar mengingatkan, wacana pembangunan lapter di Blitar pernah dikemukakan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Pada saat pelantikan Bupati Blitar Herry Noegroho, Soekarwo mengatakan Kabupaten Blitar sudah waktunya memiliki lapangan terbang sendiri.

Keberadaan lapter, kata Gubernur untuk menyokong program wisata yang lagi digalakkan provinsi Jawa Timur. Namun, lapter yang ada tidak bisa berdiri sendiri. Sejumlah daerah seperti Kabupaten Bojonegoro, Bawean, Sumenep dan Banyuwangi juga harus memiliki. Sebab sifatnya akan menjadi lapter city link.

Menurut Suwito, sebelum menjadi komersial, akan lebih baik jika lapter bersifat pertahanan. Sebab, jika langsung menjadi komersial, tentu akan menyedot anggaran yang luar biasa besar. “Untuk mencapai tahap komersial tentunya kita juga akan meminta bantuan pemerintah pusat,“ pungkasnya.

Bupati Blitar Herry Noegroho sebelumnya mengatakan bahwa lahan yang disediakan untuk lapter akan dilakukan pembebasan. Sebab, tak jauh dari lokasi terdapat permukiman warga. “Dan pembebasan itu bisa berjalan lancar. Tidak ada permasalahan yang berarti,“ terangnya.

Seperti diketahui, dalam sejarahnya, lokasi lapter merupakan daerah sengketa antara warga dengan institusi militer (Angkatan Udara). Bahkan dalam konflik agraria tersebut sejumlah petani ditembak oknum militer.

Herry menambahkan, bahwa pembangunan akan dilaksanakan setelah persyaratan terpenuhi. “Tentunya kita juga akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat,“ pungkasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8196 seconds (0.1#10.140)