Bandung manfaatkan program Bawaku

Jum'at, 23 Maret 2012 - 11:19 WIB
Bandung manfaatkan program Bawaku
Bandung manfaatkan program Bawaku
A A A


Sindonews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung segera memanfaatkan program Bantuan Khusus Wali Kota (Bawaku) guna mengurangi dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Wali Kota Bandung Dada Rosada menilai, dengan program Bawaku, diharapkan kenaikan harga BBM bisa meringankan persoalan masyarakat miskin Kota Bandung. Dada mengatakan, 14 program Bawaku akan menjadi prioritas dalam penanganan dampak kenaikan BBM yang diberlakukan pemerintah pusat.

“Kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah pusat membuat kita tidak bisa apa-apa, tapi Pemkot mempunyai program Bawaku di bidang masing-masing untuk kebutuhan pokok masyarakat dari mulai Bawaku Pendidikan, Kesehatan, Pangan hingga Bawaku Kemakmuran,” kata Dada usai rapat koordinasi tindak lanjut radiogram Mendagri tentang kenaikan tarif BBM di Pendopo Wali Kota, Kamis 22 Maret 2012.

Dada menyebutkan, kuota penerima program Bawaku yang dimiliki Pemkot Bandung pada tahun ini juga dipastikan bertambah. Saat ini, Pemkot telah menambah penerima program Bawaku sebanyak 85.000 orang dari sebelumnya yang hanya 320.000 penerima. Bahkan, Pemkot Bandung juga telah mengeluarkan program Bawaku Mahasiswa. “Mudah-mudahan itu ter-cover untuk masyarakat yang membutuhkannya,” ungkap Dada.

Dia mengungkapkan, alokasi dana tersebut diharapkan bisa segera cair pada April mendatang. Alokasi dana program Bawaku telah dianggarkan dalam APBD 2012.

“Mudah-mudahan April sudah cair dan bisa secepatnya didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” tegas dia.

Sementara itu, Pertamina Bandung Raya juga telah mengantisipasi kelangkaan BBM jelang diberlakukannya harga baru pada April mendatang. Marketing Respentatif Pertamina Bandung Raya Pramono mengatakan, pihaknya menjamin pasokan BBM untuk wilayah Bandung Raya tidak akan kosong.

“Kami sudah antisipasi soal hal ini. Pasokan BBM selalu disuplai dari Balongan untuk jalur utara dan Cilacap di jalur selatan,” jelas dia.

Organisasi Angkutan Umum Daerah (Organda) Kota Bandung masih menunggu keputusan pemerintah pusat mengenai pemberian subsidi kepada angkutan untuk menentukan tarif baru angkutan.

Ketua Organda Kota Bandung Neneng Zuraedah mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum memberlakukan tarif baru terhadap angkutan umum. Namun, kenaikan harga BBM akan berdampak pada naiknya tarif angkutan jika subsidi BBM tidak diberlakukan pada angkutan.

“Pilihan menaikkan tarif menjadi keputusan berat karena penumpang akan semakin sulit. Untuk itu, kami meminta subsidi supaya kami tak perlu menaikkan tarif,” ujar dia.

Neneng berharap, program Bawaku yang digulirkan Pemkot Bandung bisa dirasakan juga oleh sopir angkutan. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5257 seconds (0.1#10.140)