PLN: Opsi pertama bisa tutupi kebutuhan PLN
A
A
A
Sindonews.com - Pembahasan anggaran subsidi energi dalam postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) memang cukup rumit. Pasalnya, sudah beberapa hari pembahasan ini dilakukan, bahkan sampai dengan tengah malam, belum juga mencapai titik temu.
Menurut Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji, dari sisi energi listrik, opsi pertama yang diusulkan pemerintah, yakni berupa subsidi energi sangatlah tepat. Menurutnya dengan penambahan dana tersebut dapat menutupi semua kebutuhan PLN.
"Dengan adanya tambahan itu apa yang disampaikan pak Jero sebelumnya insya Allah bisa diatasi, pemadaman bergilir dan 2,5 juta calon pelanggan yang belum bisa dilayani itu bisa tidak tersambung. Sekarang ini dengan adanya penambahan dana ini akan bisa tercover semua," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (26/3/2012).
Seperti yang diketahui, opsi pertama adalah anggaran subsidi energi secara keseluruhan dengan jumlah sebesar Rp225 triliun. Secara rinci terdiri dari, subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp137 triliun, kemudian subsidi listrik sebesar Rp64,9 triliun, cadangan resiko fiskal sebesar Rp23,9 triliun dan Rp30,6 triliun untuk kompensasi serta pasal 7 ayat 6 UU APBN 2012 dicabut, yang artinya kenaikan harga BBM dapat dilakukan.
Konsumsi listrik tahun 2011, lanjut Nur, tumbuh 7 persen, lebih tinggi dari 2010. Tahun 2012, dengan angaran yang disediakan sesuai dengan opsi pertama, maka masih bisa tumbuh sama, yaitu sebesar 7 persen.
"Melayani listrik masyarakat yang sebanyak itu adalah tugas kita yang pertama. Kedua, tugas kita menyelesaikan konstruksi PLTU yang sekarang ini belum selesai seluruhnya. Tahun ini akan ada tambahan 3000 MW dari PLTU 10000 MW yang akan selesai. Yang sudah selesai kan 3000 MW, ini selesai lagi kira-kira 3000 MW," jelasnya. (bro)
()