Askindo usul penerapan tarif bea keluar

Selasa, 27 Maret 2012 - 10:19 WIB
Askindo usul penerapan tarif bea keluar
Askindo usul penerapan tarif bea keluar
A A A


Sindonews.com - Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) merekomendasikan tiga hal terkait penerapan bea keluar kakao.

Ketiga rekomendasi itu adalah tarif bea keluar tidak boleh terlalu besar yakni Rp500 per kilogram (kg) sehingga sangat dirasakan bebannya oleh petani, tarif bea keluar ditetapkan dalam satu harga dengan satuan mata uang rupiah dan tidak berubah tiap bulannya, serta bea keluar baru dikenakan apabila harga kakao dunia mencapai lebih dari USD3.000.

Ketua Umum Askindo Zulhefi Sikumbang mengatakan, pascaimplementasi bea keluar kakao, banyak eksportir yang sudah tutup. Dari semula mencapai 40 eksportir, kini hanya tersisa 20 eksportir.

“Manakala industri nasional belum mampu menyerap semua produk kakao nasional, maka di dalam negeri akan terjadi over supply. Dengan demikian, maka kelebihan produksi tersebut harus diekspor, namun karena industri pengolahan di luar sudah tidak menggunakan kakao Indonesia, harga di tingkat petani akan semakin tertekan,” kata Zulhelfi dalam siaran pers, Senin 26 Maret 2012.

Dia menjelaskan, setelah dua tahun implementasi bea keluar, audit terhadap masing-masing industri nasional sangat perlu untuk dilakukan. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5616 seconds (0.1#10.140)