BBM naik, harga bahan konstruksi ditekan

Kamis, 29 Maret 2012 - 09:49 WIB
BBM naik, harga bahan konstruksi ditekan
BBM naik, harga bahan konstruksi ditekan
A A A
Sindonews.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menjalin kerja sama dengan Asosiasi Konstruksi Indonesia (AKI) untuk menekan kenaikan harga bahan konstruksi, menyusul rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan, kerja sama dengan AKI diharapkan dapat menjamin lancarnya jalur-jalur produksi, suplai, dan distribusi barang konstruksi. “Tujuannya, untuk menghindari terjadinya monopoli, kelangkaan, penimbunan,dan hal-hal negatif lainnya yang bisa berakibat pada spekulasi harga barang konstruksi,”kata Djoko seusai menghadiri seminar bertajuk “Menyukseskan Program Pembangunan Infrastruktur yang Berkelanjutan dalam Menunjang Perekonomian” di Jakarta, kemarin.

Selain menggandeng AKI, lanjut dia, Kementerian PU akan menggalang kerja sama dengan pihak lain seperti Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN), Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapensi), dan asosiasi konstruksi lainnya. Djoko juga mengimbau agar para kontraktor lebih detail dalam memperhitungkan kenaikan investasi proyeknya, agar tidak merugikan pengusaha, namun juga tidak merugikan pemilik proyek.

“Saya minta AKI harus dapat menyikapi secara rasional, arif-bijaksana, dan lebih mengutamakan kepentingan nasional jangka panjang dalam menetapkan kenaikan harga tersebut,”tuturnya. Untuk mengantisipasi kenaikan harga barang konstruksi, lanjut dia, Kementerian PU telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Pertamina (Persero), yakni untuk memastikan ketersediaan aspal yang selama ini menjadi salah satu bahan konstruksi yang cukup langka dan mahal.

Terlepas dari itu,Kepala Badan Pembina Konstruksi Kementerian PU Bambang Goeritno mengatakan, pihaknya telah menyiapkan rencana pemberian dana eskalasi untuk proyek tahun tunggal selama 2012, jika kenaikan BBM bersubsidi sudah ditetapkan. Menurutnya, sumber dana eskalasi itu nantinya akan diambil dari sisa dana lelang proyek. “Umumnya, dari harga pagu proyek akan ada kelebihan setelah dilelang, dana itu yang nantinya akan digunakan untuk eskalasi,” ujarnya saat ditemui di tempat yang sama.

Dia mengatakan, selama 2012, jumlah proyek multitahun di PU sekitar 80 persen dari total belanja modal senilai Rp48 triliun. Dari total proyek tersebut, pemberian eskalasi akan ditetapkan sesuai skala prioritas dan juga sesuai tingkat kenaikan masing-masing. Sementara, Ketua AKI Sudarto menyatakan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi umumnya tidak terlalu banyak memengaruhi investasi proyek- proyek besar karena umumnya mereka menggunakan BBM harga industri.

“Saya setuju dengan adanya kenaikan BBM ini, karena tujuannya penting untuk memperkuat APBN, khususnya untuk pembangunan infrastruktur,” ujarnya. Namun, dia mengatakan, saat ini kenaikan beberapa material konstruksi sudah mulai terjadi akibat ulah spekulan, terutama harga aspal. Munculnya spekulasi itu menurut dia karena tidak seimbangnya suplai dan permintaan di lapangan.

Selain itu, faktor besarnya volume aspal impor juga membuat harganya melambung. Menurut Sudarto,kenaikan harga bahan konstruksi itu tidak dapat dihindari, sehingga dampaknya akan terjadi kenaikan biaya pada proyek tahun tunggal.Sementara untuk proyek multitahun, kenaikan dapat diperhitungkan dengan harga eskalasi sesuai peraturan pemerintah. “Tapi, kondisi ini masih dapat dikendalikan dengan beberapa cara, misalnya kompensasi penurunan suku bunga pinjaman perbankan,” kata Sudarto.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5854 seconds (0.1#10.140)