BBM naik, Pasuruan masih gratiskan raskin
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan yang sejak Januari 2012 membagikan jatah beras untuk rakyat miskin (raskin). Tampaknya program ini tidak akan terganggu dengan adanya kenaikan harga BBM.
"Kami akan tetap menggratiskan beras raskin. Masyarakat tidak perlu membayar untuk menebus jatah beras raskin," kata Wali kota Pasuruan Hasani, Kamis (29/3/2012).
Dia juga menjelaskan, pembagian jatah beras raskin ini merupakan kebijakan Pemkot Pasuruan untuk meringankan beban masyarakat. Jatah raskin yang sebelumnya harus ditebus masyarakat dengan harga Rp1.500/kg, kini ditalangi Pemkot Pasuruan.
Dana talangan ini diperoleh dari dana deviden investasi yang ditanamkan Pemkot Pasuruan pada bank pemerintah Rp7,5 miliar. Bunga deviden itu baru diterima pada tahun 2013 mendatang.
Menurut Hasani, saat ini jatah beras raskin yang dibagikan ke masyarakat mencapai 9.009 rumah tangga sangat miskin (RTSM). Sampai saat ini belum ada rencana untuk menaikkan jumlah penerima beras raskin tersebut.
Sementara itu, Kepala Bulog Subdivre Malang, Awaludin Iqbal, menyatakan bahwa stok beras raskin untuk di Kabupaten dan Kota Pasuruan cukup aman. Hingga saat ini stok beras dalam negeri di Gudang Gadingrejo Kota Pasuruan mencapai 354.863 Kg, stok beras luar negeri mencapai 2.120.930 Kg.
"Stok beras digudang Bulog cukup aman. Rencana kenaikan harga BBM belum berpengaruh secara signifikan terhadap kenaikan harga beras," kata Awaludin Iqbal.
Untuk menambah stok beras di gudang, pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan gabungan kelompok tani (Gapoktan) untuk menyuplai pasokan beras. Apalagi pada saat ini sedang terjadi panen raya.
"Kami sudah melakukan kerja sama kontrak pembelian beras dengan Gapoktan di Pasuruan. Sehingga stok beras untuk raskin maupun stok beras cadangan pemerintah akan terjamin," tandasnya. (ank)
"Kami akan tetap menggratiskan beras raskin. Masyarakat tidak perlu membayar untuk menebus jatah beras raskin," kata Wali kota Pasuruan Hasani, Kamis (29/3/2012).
Dia juga menjelaskan, pembagian jatah beras raskin ini merupakan kebijakan Pemkot Pasuruan untuk meringankan beban masyarakat. Jatah raskin yang sebelumnya harus ditebus masyarakat dengan harga Rp1.500/kg, kini ditalangi Pemkot Pasuruan.
Dana talangan ini diperoleh dari dana deviden investasi yang ditanamkan Pemkot Pasuruan pada bank pemerintah Rp7,5 miliar. Bunga deviden itu baru diterima pada tahun 2013 mendatang.
Menurut Hasani, saat ini jatah beras raskin yang dibagikan ke masyarakat mencapai 9.009 rumah tangga sangat miskin (RTSM). Sampai saat ini belum ada rencana untuk menaikkan jumlah penerima beras raskin tersebut.
Sementara itu, Kepala Bulog Subdivre Malang, Awaludin Iqbal, menyatakan bahwa stok beras raskin untuk di Kabupaten dan Kota Pasuruan cukup aman. Hingga saat ini stok beras dalam negeri di Gudang Gadingrejo Kota Pasuruan mencapai 354.863 Kg, stok beras luar negeri mencapai 2.120.930 Kg.
"Stok beras digudang Bulog cukup aman. Rencana kenaikan harga BBM belum berpengaruh secara signifikan terhadap kenaikan harga beras," kata Awaludin Iqbal.
Untuk menambah stok beras di gudang, pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan gabungan kelompok tani (Gapoktan) untuk menyuplai pasokan beras. Apalagi pada saat ini sedang terjadi panen raya.
"Kami sudah melakukan kerja sama kontrak pembelian beras dengan Gapoktan di Pasuruan. Sehingga stok beras untuk raskin maupun stok beras cadangan pemerintah akan terjamin," tandasnya. (ank)
()