PLN sewa PLTU di Sulawesi Utara

Minggu, 01 April 2012 - 18:57 WIB
PLN sewa PLTU di Sulawesi...
PLN sewa PLTU di Sulawesi Utara
A A A
Sindonews.com - PT PLN (Persero) berencana untuk menyewa PLTU Amurang di Minahasa Sulawesi Utara yang berkapasitas 2x30 megawatt (mw) selama sembilan tahun dengan biaya sewa USD5,2437 sen per kWh. PLTU itu sendiri akan dibangun konsorsium PT Mega Power International (MPI), PT Cogindo Daya Bersama, dan PT Bagus Karya.

Upaya ini dilakukan PLN untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik yang cukup tinggi di Sulawesi Utara. Sejalan dengan tekad Pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan angka ratio electrifikasi, PLN terus mengimbangi dengan memenuhi kecukupan listrik dan mengantisipasi pertumbuhan permintaan listrik.

"Harga sewa yang disepakati adalah 5.2437 sen USD per kWh untuk jangka waktu 9 tahun. Dengan sewa pembangkit berbahan bakar batubara akan diperoleh efisiensi yang sangat signifikan dibanding jika mengoperasikan atau menyewa deisel," ungkap Direktur Utama PLN Nur Pamudji, melalui siaran persnya, Minggu (1/4/2012).

Dia menambahkan pembangkit yang terletak di Desa Moinit, Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara ini akan sangat signifikan dalam memperkuat pasokan pasokan listrik ke sistem kelistrikan Minahasa yang meliputi daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo. Serta rencananya operasi PLTU Amurang ini baru mulai pada 2014.

Menurut Nur Pamudji, kontrak PLTU sewa ini merupakan yang pertama kali dilakukan PLN. “Ini tonggak sejarah. Memang awalnya agak aneh, PLTU kok disewa? Sistem sewa PLTU ini akan sangat signifikan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak,” ucap Nur.

Karena sebelumnya existing PLTU Amurang telah tersedia, maka PLTU sewa ini tidak perlu bersusah payah lagi membebaskan lahan, penyiapan jeti batubara (coal yard), dan sebagainya. Karena rencananya, PLTU sewa ini akan ditempatkan di samping PLTU Amurang Existing.

Saat ini beban puncak di Sulawesi Utara daratan dan Gorontalo mencapai sekitar 250 Mega Watt (MW) dengan tingkat pertumbuhan beban sekitar 9 persen per tahun.

Beban tersebut dipasok dari beberapa pembangkit seperti Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong, Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Tonsea Lama, PLTA Tanggari, beberapa Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pusat Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM). (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5827 seconds (0.1#10.140)