Dua KKKS genjot produksi
A
A
A
Sindonews.com - Anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina EP dan anak usaha Exxon mobil, Cepu Mobile Limited, saat ini telah berupaya menggenjot produksi untuk mencapai target dalam rencana kerja dan anggaran 2012.
Pencapaian produksi saat ini masih 5,6 persen di bawah target yang ditetapkan bersama Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) itu.
Menurut Manajer Humas Pertamina EP Agus Amperianto, realisasi rata-rata produksi minyak perseroan hingga akhir Maret mencapai 127.000 barel/ hari. “Dibandingkan target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 yang sekitar 135.000 barel/hari, realisasi hingga akhir Maret tersebut masih 6 persen di bawah target,” katanya di Jakarta akhir pekan lalu.
Menurut dia, belum tercapainya target itu disebabkan lapangan-lapangan yang menjadi andalan perseroan untuk menambah produksi belum bisa berkontribusi secara optimal. Kenaikan produksi dari pengeboran sumur di Lapangan Bunyu, Limau, dan Rantau masih belum cukup untuk menutupi tingkat penurunan produksi secara alamiah di lapangan lainnya.
Dia juga menjelaskan perseroan terus berupaya untuk meningkatkan produksi pada lapangan minyak yang dikelolanya. Hal ini dapat terlihat dari realisasi produksi minyak pada kuartal I/2012 yang lebih tinggi 3,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 122.682 barel/hari. Kenaikan itu berasal dari keberhasilan pengeboran sumur di Bunyu, Limau, dan Rantau.
Agus mengungkapkan, perseroan akan berupaya untuk meningkatkan produksi minyaknya pada kuartal II/2012 menjadi 132.000 barel. Pihaknya optimistis bisa mencapai target itu sesudah stabilisasi produksi dari Rantau dan Limau, serta harapan adanya tambahan dari injeksi ASP (alkaline surfactant polymer) yang diterapkan di lapangan Tanjung pada April 2012.
Sementara itu, realisasi produksi gas Pertamina EP hingga akhir Maret ini sebesar 1.030 juta kaki kubik/hari juga masih belum mencapai target dalam rencana kerja dan anggaran 2012 sebanyak 1.075,7 juta kaki kubik/hari. Belum tercapainya target tersebut menurut dia karena penurunan tekanan reservoir gas di struktur Musi Barat Field Pendopo, Sumatera Selatan.
Namun, tegas dia, Pertamina EP berkomitmen atas pencapaian semua target yang ada. Perseroan telah mengalokasikan dana sekitar USD3 miliar-USD5 miliar untuk belanja modal dan non belanja modal sepanjang tahun ini. Dana ini berasal dari induk usaha perseroan yang digunakan untuk mendukung kegiatan eksplorasi, eksploitasi, operasi produksi, dan administrasi umum.
Juru Bicara Mobil Cepu Limited Rexy H Mawardijaya mengatakan, realisasi produksi minyak perseroan di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu di perbatasan Cepu, Blora, Jawa Tengah dan Bojonegoro, Jawa Timur hingga akhir Maret 2012 masih berkisar 20.000–21.000 barel/hari atau masih di bawah target yang ditetapkan dalam rencana kerja dan anggaran 2012 sebanyak 27.000barel/ hari.
“Produksi berasal dari empat sumur produksi dan dua sumur injeksi yang sudah ada. Naik-turun produksi tersebut masih bergantung pada kemampuan pembeli untuk menampung hasil produksi minyak perseroan,” jelasnya.
Mobil Cepu, menurut Rexy, akan sulit meningkatkan target produksi dalam rencana kerja dan anggaran 2012 jika hanya mengandalkan fasilitas produksi awal yang kapasitasnya sekitar 20.000 barel. Perseroan masih bernegosiasi dengan BP Migas dan pemegang saham lainnya untuk menentukan upaya yang dapat diambil guna meningkatkan produksi menjadi 25.000 barel/ hari dengan tetap mengutamakan keselamatan, integritas, dan kualitas.
“Saat ini perseroan juga sedang fokus menyelesaikan pembangunan fasilitas produksi puncak dengan kapasitas 165.000 barel/hari yang ditargetkan selesai pada 2014,” kata dia.
Deputi Pengendalian Operasi BP Migas Rudi Rubiandini sebelumnya meminta Exxon Mobil selaku operator Blok Cepu, untuk menaikkan produksi dengan meningkatkan fasilitas Blok Cepu. Exxon Mobil saat ini tengah mendesain front end engineering design (FEED) dan tender proyek.
“Nanti akan dihitung kapan bisa menetesnya minyak dari hasil pembangunan peningkatan fasilitas produksi ini, itu yang masih belum tahu,” ujarnya .
Mobil Cepu Limited menyanggupi peningkatan produksi minyak dari Blok Cepu tahun ini sebesar 25.000 barel/hari, naik 25 persen dari realisasi produksi rata-rata tahun lalu sebesar 20.000 barel/hari. Kesanggupan itu telah disebutkan Exxon dalam proposal resmi kepada BP Migas belum lama ini. (ank)
Pencapaian produksi saat ini masih 5,6 persen di bawah target yang ditetapkan bersama Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) itu.
Menurut Manajer Humas Pertamina EP Agus Amperianto, realisasi rata-rata produksi minyak perseroan hingga akhir Maret mencapai 127.000 barel/ hari. “Dibandingkan target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 yang sekitar 135.000 barel/hari, realisasi hingga akhir Maret tersebut masih 6 persen di bawah target,” katanya di Jakarta akhir pekan lalu.
Menurut dia, belum tercapainya target itu disebabkan lapangan-lapangan yang menjadi andalan perseroan untuk menambah produksi belum bisa berkontribusi secara optimal. Kenaikan produksi dari pengeboran sumur di Lapangan Bunyu, Limau, dan Rantau masih belum cukup untuk menutupi tingkat penurunan produksi secara alamiah di lapangan lainnya.
Dia juga menjelaskan perseroan terus berupaya untuk meningkatkan produksi pada lapangan minyak yang dikelolanya. Hal ini dapat terlihat dari realisasi produksi minyak pada kuartal I/2012 yang lebih tinggi 3,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 122.682 barel/hari. Kenaikan itu berasal dari keberhasilan pengeboran sumur di Bunyu, Limau, dan Rantau.
Agus mengungkapkan, perseroan akan berupaya untuk meningkatkan produksi minyaknya pada kuartal II/2012 menjadi 132.000 barel. Pihaknya optimistis bisa mencapai target itu sesudah stabilisasi produksi dari Rantau dan Limau, serta harapan adanya tambahan dari injeksi ASP (alkaline surfactant polymer) yang diterapkan di lapangan Tanjung pada April 2012.
Sementara itu, realisasi produksi gas Pertamina EP hingga akhir Maret ini sebesar 1.030 juta kaki kubik/hari juga masih belum mencapai target dalam rencana kerja dan anggaran 2012 sebanyak 1.075,7 juta kaki kubik/hari. Belum tercapainya target tersebut menurut dia karena penurunan tekanan reservoir gas di struktur Musi Barat Field Pendopo, Sumatera Selatan.
Namun, tegas dia, Pertamina EP berkomitmen atas pencapaian semua target yang ada. Perseroan telah mengalokasikan dana sekitar USD3 miliar-USD5 miliar untuk belanja modal dan non belanja modal sepanjang tahun ini. Dana ini berasal dari induk usaha perseroan yang digunakan untuk mendukung kegiatan eksplorasi, eksploitasi, operasi produksi, dan administrasi umum.
Juru Bicara Mobil Cepu Limited Rexy H Mawardijaya mengatakan, realisasi produksi minyak perseroan di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu di perbatasan Cepu, Blora, Jawa Tengah dan Bojonegoro, Jawa Timur hingga akhir Maret 2012 masih berkisar 20.000–21.000 barel/hari atau masih di bawah target yang ditetapkan dalam rencana kerja dan anggaran 2012 sebanyak 27.000barel/ hari.
“Produksi berasal dari empat sumur produksi dan dua sumur injeksi yang sudah ada. Naik-turun produksi tersebut masih bergantung pada kemampuan pembeli untuk menampung hasil produksi minyak perseroan,” jelasnya.
Mobil Cepu, menurut Rexy, akan sulit meningkatkan target produksi dalam rencana kerja dan anggaran 2012 jika hanya mengandalkan fasilitas produksi awal yang kapasitasnya sekitar 20.000 barel. Perseroan masih bernegosiasi dengan BP Migas dan pemegang saham lainnya untuk menentukan upaya yang dapat diambil guna meningkatkan produksi menjadi 25.000 barel/ hari dengan tetap mengutamakan keselamatan, integritas, dan kualitas.
“Saat ini perseroan juga sedang fokus menyelesaikan pembangunan fasilitas produksi puncak dengan kapasitas 165.000 barel/hari yang ditargetkan selesai pada 2014,” kata dia.
Deputi Pengendalian Operasi BP Migas Rudi Rubiandini sebelumnya meminta Exxon Mobil selaku operator Blok Cepu, untuk menaikkan produksi dengan meningkatkan fasilitas Blok Cepu. Exxon Mobil saat ini tengah mendesain front end engineering design (FEED) dan tender proyek.
“Nanti akan dihitung kapan bisa menetesnya minyak dari hasil pembangunan peningkatan fasilitas produksi ini, itu yang masih belum tahu,” ujarnya .
Mobil Cepu Limited menyanggupi peningkatan produksi minyak dari Blok Cepu tahun ini sebesar 25.000 barel/hari, naik 25 persen dari realisasi produksi rata-rata tahun lalu sebesar 20.000 barel/hari. Kesanggupan itu telah disebutkan Exxon dalam proposal resmi kepada BP Migas belum lama ini. (ank)
()