Bali jadi pintu gerbang TKI forma
A
A
A
Sindonews.com - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Bali yang bekerja di sektor formal seperti kepelautan dan sektor jasa perhotelan yang sudah dikenal hingga mancanegara, menjadikan Bali dideklarasikan sebagai sebagai pintu gerbang bagi penempatan tenaga kerja formal khususnya sektor hospitality dan kepelautan di Indonesia.
"Tenaga kerja asal Bali sudah dikenal di luar negeri, masyarakat dunia sangat respect dengan para tenaga kerja dari Bali," tegas Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Muhammad Jumhur Hidayat di Denpasar, Kamis (5/4/2012).
Dia menambahkan hal tersebut membuat Bali layak menjadi pintu gerbang TKI formal. Kedepannya ia juga mengungkapkan daerah lainnya dan pengusaha pengerah jasa tenaga kerja maupun para TKI formal lainnya, diharapkan bisa segera membangun koneksitas dengan Bali.
"Makanya hari ini saya datang, untuk mendeklarasikan Bali sebagai gerbang utama TKI Formal di Indonesia. Sebab, selama ini Bali hanya mengirim para TKI yang bekerja di sektor formal," tegas Jumhur usai melepas 1.200 TKI formal asal Bali ke-22 di kawasan Asia, Eropa, Amerika dan Afrika.
Dipilihnya Bali sebagai gerbang TKI formal, diakui Jumhur karena namanya sudah menjual dan membuat respek dunia internasional. Selama ini citra tenaga kerja asal Bali dikenal sangat terampil, jujur dan memiliki tanggungjawab tinggi dengan pekerjaannya.
"Harus diakui begitu mendengar TKI lulusan dari Bali, apakah dari warga Bali maupun luar Bali, dunia sangat respect. Ini menunjukkan nilai jual nama Bali sangat terkenal di dunia," imbuhnya didampingi Ketua DPRD Bali Anak Agung Oka Ngurah Ratmadi.
Dia memuji, dukungan pemerintah daerah yang memberi perhatian besar terhadap para pencari kerja yang ingin bekerja di luar negeri, lewat berbagai pelatihan maupun upaya lainnya dalam mengawasi dan memberi perlindungan TKI yang bekerja di mancanegara.
Selain itu, juga mampu membangun jaringan dan kerja sama dengan berbagai perusahan asing di dunia sehingga bisa menampung TKI asal Bali secara resmi.
Selama ini, Bali sudah 100 persen mengirimkan TKI formal dan juga tidak pernah mengirimkan TKI sektor nonformal seperti penata laksana rumah tangga.
Pihaknya juga telah memanfaatkan jaringan yang tersedia seperti di KBRI, atase maupun konsul di luar negeri untuk bisa menggairahkan sektor TKI formal. (ank)
"Tenaga kerja asal Bali sudah dikenal di luar negeri, masyarakat dunia sangat respect dengan para tenaga kerja dari Bali," tegas Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Muhammad Jumhur Hidayat di Denpasar, Kamis (5/4/2012).
Dia menambahkan hal tersebut membuat Bali layak menjadi pintu gerbang TKI formal. Kedepannya ia juga mengungkapkan daerah lainnya dan pengusaha pengerah jasa tenaga kerja maupun para TKI formal lainnya, diharapkan bisa segera membangun koneksitas dengan Bali.
"Makanya hari ini saya datang, untuk mendeklarasikan Bali sebagai gerbang utama TKI Formal di Indonesia. Sebab, selama ini Bali hanya mengirim para TKI yang bekerja di sektor formal," tegas Jumhur usai melepas 1.200 TKI formal asal Bali ke-22 di kawasan Asia, Eropa, Amerika dan Afrika.
Dipilihnya Bali sebagai gerbang TKI formal, diakui Jumhur karena namanya sudah menjual dan membuat respek dunia internasional. Selama ini citra tenaga kerja asal Bali dikenal sangat terampil, jujur dan memiliki tanggungjawab tinggi dengan pekerjaannya.
"Harus diakui begitu mendengar TKI lulusan dari Bali, apakah dari warga Bali maupun luar Bali, dunia sangat respect. Ini menunjukkan nilai jual nama Bali sangat terkenal di dunia," imbuhnya didampingi Ketua DPRD Bali Anak Agung Oka Ngurah Ratmadi.
Dia memuji, dukungan pemerintah daerah yang memberi perhatian besar terhadap para pencari kerja yang ingin bekerja di luar negeri, lewat berbagai pelatihan maupun upaya lainnya dalam mengawasi dan memberi perlindungan TKI yang bekerja di mancanegara.
Selain itu, juga mampu membangun jaringan dan kerja sama dengan berbagai perusahan asing di dunia sehingga bisa menampung TKI asal Bali secara resmi.
Selama ini, Bali sudah 100 persen mengirimkan TKI formal dan juga tidak pernah mengirimkan TKI sektor nonformal seperti penata laksana rumah tangga.
Pihaknya juga telah memanfaatkan jaringan yang tersedia seperti di KBRI, atase maupun konsul di luar negeri untuk bisa menggairahkan sektor TKI formal. (ank)
()