Inilah tips aman berkartu kredit

Jum'at, 06 April 2012 - 16:35 WIB
Inilah tips aman berkartu kredit
Inilah tips aman berkartu kredit
A A A
Sindonews. com - Anda pengguna kartu kredit? Agar Anda tidak terlibat sengketa terkait dengan penggunaan kartu kredit, berikut ini ada tips dan prinsip dari Bank Indonesia.

"Nasabah terlilit utang karena memiliki terlalu banyak kartu kredit dan tidak dapat mengendalikan penggunaannya. Karenanya, perhitungkanlah sejak dini kemampuan keuangan yang dimiliki sebelum mengajukan aplikasi kredit ataupun kartu kredit," ungkap Ketua Tim Mediasi Perbankan Sondang Martha Samosir dalam penjelasannya kepada wartawan akhir pekan lalu.

Sondang menyebut, prinsip dasar agar nasabah tidak terhindar dari sengketa perbankan yaitu 3P; pastikan manfaat, pahami risiko, dan perhatikan biayanya.

"Di samping itu, agar permasalahan tidak berlarut-larut apabila terdapat permasalahan dengan bank segera adukan kepada bank yang bersangkutan agar dapat diupayakan penyelesaian pengaduan pada kesempatan pertama," lanjut dia.

Demi mengurangi fraud (kesalahan) di bidang perbankan, BI mengimbau agar nasabah selalu memahami seluruh ketentuan yang tertuang dalam perjanjian aplikasi kredit dan kartu kredit termasuk juga konsekuensi bunga dan biaya lainnya yang bisa timbul.

"Pantau terus perkembangan statusnya untuk menghindari penyalahgunaan identitas diri kalau terdapat penggunaan atas kartu kredit atau debet yang hilang, tetapi telat dilaporkan untuk diblokir," tandas dia.

Selain itu, BI juga mengingatkan agar nasabah mengenali seluruh risiko alat pembayaran yang dimiliki seperti jenis kartu, limit transaksi, sistem notifikasi atau warning atas transaksi menggunakan alat pembayaran dan lainnya.

"Di samping itu juga segera melapor ketika menyadari kehilangan kartu dan simpan selalu nomor call center Bank. Foto dan tanda tangan yang tertera pada kartu kredit, hanya merupakan pengaman pendukung dan bukan merupakan alat pengaman utama.

Bank Sentral juga mengingatkan agar nasabah tidak menyerahkan kartu kreditnya ke pihak lain yang mengaku sebagai pihak bank dengan alasan penggantian kartu atau iming-iming upgrade limit sehingga kemudian dimanfaatkan untuk transaksi oleh pihak lain.

BI juga meminta nasabah agar jangan mudah percaya jika menerima email yang meminta pengkinian data, apalagi bila email tidak menyebutkan nama nasabah melainkan hanya penyebutan yang bersifat umum.

Sebagai informasi, BI mencatat jumlah sengketa kasus antara nasabah dan perbankan di 2011 sebanyak 510 kasus. Sengketa antara perbankan dengan nasabah lebih banyak didominasi di kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, dan Surabaya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8055 seconds (0.1#10.140)