UKM Bandung berpeluang garap market Indonesia timur

Minggu, 08 April 2012 - 12:48 WIB
UKM Bandung berpeluang garap market Indonesia timur
UKM Bandung berpeluang garap market Indonesia timur
A A A
Sindonews.com - Pelaku UKM asal Bandung berpeluang menggarap market perdagangan lebih luas lagi ke kawasan Indonesia bagian timur melalui pintu masuk Makassar. Akses perdagangan antara Bandung dan kawasan Indonesia bagian timur sejauh ini tidak dilakukan secara langsung.

Perdagangan melalui sejumlah pintu masuk antar kawasan yang menyebabkan tingginya harga produk. Maka melalui pembukaan akses perdagangan satu jalur melalui Makassar membuka peluang bagi produk UKM Bandung bersaing dengan harga lebih kompetitif.

“Produk Bandung terutama fesyen pada dasarnya sudah tembus ke kawasan Indonesia timur. Namun, sebagian besar masih menggunakan jalur distribusi dagang tidak langsung yang menyebabkan harga produk lebih tinggi,” jelas Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bandung Deden Y Hidayat.

Kadin terus berupaya menjalin kerja sama perdagangan langsung antara pelaku UKM Bandung dengan pedagang Makassar. Hubungan dagang langsung lebih memberi keuntungan bagi produk UKM Bandung mengembangkan pangsa pasarnya di Indonesia bagian timur. Terlebih, Makassar merupakan kota perdagangan strategis untuk distribusi produk ke kawasan lainnya seperti Ambon, Maluku, Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Produk Bandung lebih dikenal daripada produk daerah lain. Ini adalah keuntungan bagi kita untuk melakukan penetrasi produk lebih besar lagi,” kata Deden.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia bagian timur seperti Makassar menunjukkan perkembangan cukup menggembirakan. Sebagian besar masyarakatnya adalah pembeli royal. Mereka tidak segan-segan membelanjakan uangnya dalam jumlah besar. Apalagi, produk tersebut terjamin kualitasnya dan mengikuti tren lifestyle kekinian.

Ketua Kadin Kota Makassar M Zulkarnain Arif menambahkan ekonomi Makassar menunjukkan pertumbuhan cukup signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Perputaran uang di Makassar bisa mencapai Rp140 triliun per bulan.

Kondisi ini merangsang peningkatan belanja konsumtif masyarakat seperti produk fesyen. “Bandung selama ini dikenal sebagai kota penghasil fesyen. Bandung juga bisa memanfaatkan peluang ini dengan membuka akses perdagangan di Makassar,” ujarnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6941 seconds (0.1#10.140)