Dana kelolaan reksa dana syariah turun Rp42 M

Selasa, 10 April 2012 - 18:19 WIB
Dana kelolaan reksa...
Dana kelolaan reksa dana syariah turun Rp42 M
A A A
Sindonews.com - Total dana kelolaan reksa dana syariah hingga kuartal I/2012 kembali menurun jika dibanding bulan-bulan sebelumnya pada tahun ini. Dana kelolaan produk investasi berbasis syariah tersebut per akhir Maret 2012 tercatat senilai Rp5,296 triliun.

“Dana kelolaan reksa dana akhir Maret menurun sekitar Rp42 miliar dibanding bulan sebelumnya. Salah satu penyebabnya karena ada satu reksa dana terproteksi syariah yang jatuh tempo,” ucap Kepala Biro Pengelolaan Investasi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Fakhri Hilmi, di Jakarta, Selasa (10/4/2012).

Berdasarkan data Bapepam-LK, total dana kelolaan reksa dana berbasis syariah akhir kuartal I tahun ini menurun tipis sekitar 0,79 persen atau sekitar Rp42 miliar dibanding akhir Februari 2012 sebesar Rp5,338 triliun.

Namun, jika dibanding akhir Januari 2012, maka total dana kelolaan reksa dana berbasis syariah pada akhir bulan lalu menyusut 6,5 persen atau setara Rp370 miliar dari posisi akhir bulan pertama tahun ini sebesar Rp5,666 triliun.

"Total dana kelolaan reksa dana berbasis syariah akhir bulan lalu dikontribusi dari 50 unit reksa dana yang beredar, terdiri atas 16 reksa dana campuran syariah, 15 reksa dana syariah terproteksi, 10 saham syariah saham, reksa dana syariah pendapatan tetap dan satu reksa dana syariah indeks," jelasnya.

Adapun, reksa dana syariah berbasis saham masih memberikan kontribusi terbesar terhadap total dana kelolaan reksa dana syariah hingga akhir kuartal I/2012. Dana kelolaan reksa dana syariah saham pada akhir bulan lalu sebesar Rp1,76 triliun.

Posisi kedua yang memberi kontribusi terbesar, yakni reksa dana syariah terproteksi, yakni sebesar Rp1,51 triliun dan reksa dana syariah campuran senilai Rp1,19 triliun. "Sedangkan, dana kelolaan reksa dana pendapatan tetap syariah tercatat sebesar Rp690,04 miliar dan reksa dana syariah indeks sekitar Rp155,57 miliar," ungkapnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1598 seconds (0.1#10.140)