Investment grade tak jamin RI kebanjiran investor
A
A
A
Sindonews.com - Investment grade yang disandang oleh Indonesia, bagi kalangan pengusaha hal tersebut belum bisa menjadi jaminan investasi asing akan deras membanjiri Indonesia. Hal ini terkait kepastian hukum antara pemerintah pusat dan daerah serta juga antar instansi yang dinilai masih menjadi hambatan utama
"Semua pengusaha pasti butuh kepastian agar usahanya bisa berjalan dengan baik. Tapi banyak peraturan kita yang belum sinkron. Belum pasti. Sudah mendapat izin dari (pemerintah) pusat, di daerah belum tentu dapat. Belum lagi kebijakan antar lembaga yang juga tidak sinkron, seperti masalah tax holiday dan sebagainya. Kalau mau investasi masuk, ini semua harus dibenahi," ucap Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi saat ditemui di BEI, Jakarta, Rabu (11/4/2012).
Dia mengungkapkan, sebenarnya sudah banyak pengusaha dari berbagai negara di Eropa maupun Amerika yang ingin masuk ke Indonesia. Hal tersebut tak lepas dari proyeksi perkembangan ekonomi global ke depan yang cenderung mengarah ke Asia.
"Eropa dan Amerika itu masa lalu. Ke depan waktunya Asia. Ini sudah dipahami oleh semua pengusaha di dunia. Dari Inggris saja sudah ada 58 pengusaha yang siap masuk ke Indonesia. Sebanyak 20 di antaranya sama sekali belum pernah masuk ke sini," akunya.
Lebih jauh dia mengatakan, jika potensi masuknya investasi ke Indonesia juga telah lama ditunggu oleh kalangan pengusaha dalam negeri. Terlebih, pengusaha nasional tidak menganggap datangnya pengusaha luar negeri tersebut sebagai ancaman, melainkan justru peluang.
"Kami tidak takut. Kami justru welcome, karena mereka kan masuk ke sini juga dengan menggandeng pengusaha lokal. Mereka tidak mungkin jalan sendiri. Mereka juga akan memakai produk-produk buatan kita. Mereka juga bayar pajak. Justru ini peluang dan menguntungkan semua pihak, baik pemerintah, masyarakat maupun pengusaha kita sendiri," tandasnya. (ank)
"Semua pengusaha pasti butuh kepastian agar usahanya bisa berjalan dengan baik. Tapi banyak peraturan kita yang belum sinkron. Belum pasti. Sudah mendapat izin dari (pemerintah) pusat, di daerah belum tentu dapat. Belum lagi kebijakan antar lembaga yang juga tidak sinkron, seperti masalah tax holiday dan sebagainya. Kalau mau investasi masuk, ini semua harus dibenahi," ucap Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi saat ditemui di BEI, Jakarta, Rabu (11/4/2012).
Dia mengungkapkan, sebenarnya sudah banyak pengusaha dari berbagai negara di Eropa maupun Amerika yang ingin masuk ke Indonesia. Hal tersebut tak lepas dari proyeksi perkembangan ekonomi global ke depan yang cenderung mengarah ke Asia.
"Eropa dan Amerika itu masa lalu. Ke depan waktunya Asia. Ini sudah dipahami oleh semua pengusaha di dunia. Dari Inggris saja sudah ada 58 pengusaha yang siap masuk ke Indonesia. Sebanyak 20 di antaranya sama sekali belum pernah masuk ke sini," akunya.
Lebih jauh dia mengatakan, jika potensi masuknya investasi ke Indonesia juga telah lama ditunggu oleh kalangan pengusaha dalam negeri. Terlebih, pengusaha nasional tidak menganggap datangnya pengusaha luar negeri tersebut sebagai ancaman, melainkan justru peluang.
"Kami tidak takut. Kami justru welcome, karena mereka kan masuk ke sini juga dengan menggandeng pengusaha lokal. Mereka tidak mungkin jalan sendiri. Mereka juga akan memakai produk-produk buatan kita. Mereka juga bayar pajak. Justru ini peluang dan menguntungkan semua pihak, baik pemerintah, masyarakat maupun pengusaha kita sendiri," tandasnya. (ank)
()