Kuartal I, rupiah melemah 0,83%

Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan pergerakan nilai tukar rupiah selama triwulan I 2012 mengalami pelemahan. Rupiah secara poin to point melemah sebesar 0,83 persen (qtq) ke level Rp9.144 per dolar AS atau secara rata-rata melemah sebesar 0,83 persen (qtq) menjadi Rp9.066 per dolar AS.

"Pelemahan tersebut diikuti dengan volatilitas yang meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya," ungkap Gubernur BI Darmin Nasution di kantornya, Kamis (12/4/2012).

Menurutnya, tekanan terhadap rupiah antara lain berasal dari penyesuaian portofolio investor asing akibat pengaruh sentimen global dan ekspektasi inflasi yang meningkat di dalam negeri. Kondisi itu disamping permintaan valas yang cenderung meningkat seiring dengan kuatnya impor, termasuk impor migas untuk konsumsi BBM di dalam negeri.

"Dengan langkah stabilisasi nilai tukar rupiah yang ditempuh BI baik melalui intervensi di pasar valas maupun pembelian SBN (surat berharga negara) dari pasar sekunder, stabilitas pergerakan nilai tukar rupiah secara keseluruhan masih tetap terjaga," jelas Darmin.

Dia juga menambahkan, dengan konstalasi perekonomian global dimana AS mulai membaik dan Eropa yang tetap memburuk, maka dolar akan menguat terhadap seluruh mata uang di dunia.

"Nilai tukar yang lebih tinggi, tentu banyak sekali faktor yang terjadi di belakangnya. Kalau perekonomian AS membaik dan Eropa memburuk, maka dolar akan menguat terhadap seluruh mata uang di dunia," pungkasnya. (bro)