Sumut buka 2.200 ha lahan pertanian baru
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) akan membuka sebanyak 2.200 hektare (ha) lahan baru guna memenuhi kebutuhan padi di masa mendatang.
Saat ini, Sumut masih mengandalkan empat daerah yaitu Simalungun, Langkat,Deli Serdang dan Serdang Bedagai sebagai sentra utama produksi padi. “Pembukaan lahan baru akan diutamakan pada daerah pantai barat seperti Nias dan Nias Selatan,” ujar Kepala Dinas Pertanian Sumut, M.Room, di Medan, kemarin.
Menurut Room, Dinas Pertanian sudah mendapatkan persetujuan untuk membuka lahan baru seluas 2.200 ha, dari sebelumnya yang hanya 1.200 ha. Daerah pantai barat seperti Nias dan Nias Selatan diprioritaskan, karena masih potensial untuk pertanian.
Sementara untuk daerah kawasan pantai timur, lahan untuk percetakan sawah atau ladang padi sudah terbatas. Room mengatakan, sebenarnya ada potensi untuk melakukan pembukaan lahan baru hingga 40 ribu ha. Namun itu tidak bisa dilakukan karena keterbatasan dana.
Selain membuka areal baru, Dinas Pertanian Sumut berupaya meningkatkan produktivitas panen yang lebih tinggi dari 47,74 kuintal per ha pada 2011. Sementara untuk saat ini, empat sentra produksi padi Sumut masih berasal dari Simalungun, Langkat, Deli Serdang dan Serdang Bedagai.”Semua daerah di Sumut memang menghasilkan padi, tetapi empat daerah itu masih diandalkan sebagai sentra produsen utama,” kata dia.
Dia mengatakan, empat wilayah tersebut telah terbukti mampu menghasilkan produksi padi sesuai harapan. Simalungun misalnya, tahun ini ditargetkan paling sedikit bisa menghasilkan 479.470 ton gabah kering panen (GKP). Produksi terbesar berikutnya adalah Langkat yaitu sebanyak 400.642 ton GKP. Sementara Deli Serdang dan Serdang menjadi produsen padi terbesar berikutnya dengan produksi mencapai 366.965 dan 356.306 ton GKP.
Mengingat empat daerah itu diharapkan menjadi sentra utama, maka perhatian terhadap daerah itu lebih difokuskan. Tetapi, bukan berarti daerah sentra padi lainnya terabaikan. Pemerintah Sumut juga memberi perhatian sentra lain untuk menghasilkan produksi padi sesuai target. Tahun ini, Sumut diberikan target yang cukup besar oleh pemerintah pusat yaitu sebanyak 4,207 juta ton GKP.Target tersebut meningkat dari 2011 yang hanya ditargetkan sebanyak 3,659 juta ton GKP dengan realisasi angka sementara sebesar 3,607 juta ton GKP. Room mengatakan,awalnya sasaran produksi padi Sumut tahun 2012 hanya 3,765 juta ton GKP.
Namun dengan target tersebut, pemerintah terutama Dinas Pertanian akan berusaha meningkatkan produksi yang dimiliki. Untuk itu, Dinas Pertanian akan memberikan benih unggul, bantuan pupuk, serta melakukan pengawalan produksi padi petani. Kepala Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Sarana Distan Sumut ,Adam Brayun Nasution mengatakan,percetakan sawah baru dilakukan di beberapa kabupaten seperti Nias, Mandailing Natal, Labuhan Batu Utara, Tapanuli Selatan, Padang Lawas Utara dan Dairi. ”Dana sudah turun dari pusat,”katanya.
Saat ini, Sumut masih mengandalkan empat daerah yaitu Simalungun, Langkat,Deli Serdang dan Serdang Bedagai sebagai sentra utama produksi padi. “Pembukaan lahan baru akan diutamakan pada daerah pantai barat seperti Nias dan Nias Selatan,” ujar Kepala Dinas Pertanian Sumut, M.Room, di Medan, kemarin.
Menurut Room, Dinas Pertanian sudah mendapatkan persetujuan untuk membuka lahan baru seluas 2.200 ha, dari sebelumnya yang hanya 1.200 ha. Daerah pantai barat seperti Nias dan Nias Selatan diprioritaskan, karena masih potensial untuk pertanian.
Sementara untuk daerah kawasan pantai timur, lahan untuk percetakan sawah atau ladang padi sudah terbatas. Room mengatakan, sebenarnya ada potensi untuk melakukan pembukaan lahan baru hingga 40 ribu ha. Namun itu tidak bisa dilakukan karena keterbatasan dana.
Selain membuka areal baru, Dinas Pertanian Sumut berupaya meningkatkan produktivitas panen yang lebih tinggi dari 47,74 kuintal per ha pada 2011. Sementara untuk saat ini, empat sentra produksi padi Sumut masih berasal dari Simalungun, Langkat, Deli Serdang dan Serdang Bedagai.”Semua daerah di Sumut memang menghasilkan padi, tetapi empat daerah itu masih diandalkan sebagai sentra produsen utama,” kata dia.
Dia mengatakan, empat wilayah tersebut telah terbukti mampu menghasilkan produksi padi sesuai harapan. Simalungun misalnya, tahun ini ditargetkan paling sedikit bisa menghasilkan 479.470 ton gabah kering panen (GKP). Produksi terbesar berikutnya adalah Langkat yaitu sebanyak 400.642 ton GKP. Sementara Deli Serdang dan Serdang menjadi produsen padi terbesar berikutnya dengan produksi mencapai 366.965 dan 356.306 ton GKP.
Mengingat empat daerah itu diharapkan menjadi sentra utama, maka perhatian terhadap daerah itu lebih difokuskan. Tetapi, bukan berarti daerah sentra padi lainnya terabaikan. Pemerintah Sumut juga memberi perhatian sentra lain untuk menghasilkan produksi padi sesuai target. Tahun ini, Sumut diberikan target yang cukup besar oleh pemerintah pusat yaitu sebanyak 4,207 juta ton GKP.Target tersebut meningkat dari 2011 yang hanya ditargetkan sebanyak 3,659 juta ton GKP dengan realisasi angka sementara sebesar 3,607 juta ton GKP. Room mengatakan,awalnya sasaran produksi padi Sumut tahun 2012 hanya 3,765 juta ton GKP.
Namun dengan target tersebut, pemerintah terutama Dinas Pertanian akan berusaha meningkatkan produksi yang dimiliki. Untuk itu, Dinas Pertanian akan memberikan benih unggul, bantuan pupuk, serta melakukan pengawalan produksi padi petani. Kepala Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Sarana Distan Sumut ,Adam Brayun Nasution mengatakan,percetakan sawah baru dilakukan di beberapa kabupaten seperti Nias, Mandailing Natal, Labuhan Batu Utara, Tapanuli Selatan, Padang Lawas Utara dan Dairi. ”Dana sudah turun dari pusat,”katanya.
()